Update Terbaru Lion Air JT610 - Satu Jenazah Teridentifikasi hingga Temuan Badan Pesawat
Pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di kawasan perairan Karawang, Jawa Barat, terus dilanjutkan,
TRIBUNJAMBI.COM - Pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di kawasan perairan Karawang, Jawa Barat, terus dilanjutkan, Kamis (1/11/2018).
Selama tiga hari ini, tim telah menemukan berbagai serpihan dan puing pesawat, bagian tubuh hingga barang yang diduga milik korban.
Baca: Sebagian Badan Pesawat Lion Air JT610 Ditemukan hingga Temuan 53 Kantong Jenazah
Namun, ada satu kabar terbaru terkait proses pencarian dan identifikasi korban pesawat Lion Air JT 610 tersebut.
Yaitu satu di antara jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 sudah dikenali.
Berikut fakta-fakta terbaru terkait Lion Air JT 610 jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 hingga Kamis (1/11/2018) pagi:
1. Satu jenazah teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama Bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri berhasil mengidentifikasi satu korban Lion Air JT 610.
Jenazah itu dikenali bernama Jannatun Cintya Dewi, warga kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 sekaligus pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Korban merupakan anak dari Bambang Supriyadi dan Surtiem yang beralamat Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Jawa Timur.
"Dari 24 kantong yang kami terima, ada satu kantong, tepatnya kantong bernomor reg 00 lion tanjung priok/0010/xxx/201," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Irjen Pol Arthur Tampi di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).
Di dalam kantong tersebut, Arthur melanjutkan, terdapat bagian tubuh yakni tangan kanan lengkap dengan lima jarinya, kemudian menyambung satu bagian dada sampai perut.
2. Sinyal black box terdeteksi di kedalaman 32 meter
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya M Syaugi menyatakan, tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal black box pesawat Lion Air JT 610.
Ping locator mendeteksi bunyi atau sinyal dari black box tersebut saat ia dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menaiki satu kapal di lokasi pencarian.

"Kami juga menemukan ping locator. Jadi di black box itu ada ping yang bisa berbunyi."
"Kami berdua mendengarkan itu, tit tit tit, suara itu terdengar," kata Syaugi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu malam.
Bunyi yang ditangkap itu berasal dari kedalaman 32 meter dan berada 400 meter arah barat laut dari koordinat hilang kontaknya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10/2018) lalu.
Baca: Lion Air Jatuh Gara-gara Maintenance? Pilot Batik Air Bongkar Dapur Maskapai
3. Sebanyak 53 kantong jenazah telah diserahkan ke RS Polri
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya menerima konfirmasi dari Basarnas, terdapat lima kantong jenazah tambahan dari jatuhnya pesawat Lion air JT 610 yang dievakuasi, hingga Rabu (31/10/2018) pukul 18.00 WIB.
Danang mengatakan, dengan tambahan lima kantong jenazah, maka jumlah menjadi 53 kantong.
Dengan keterangan per 30 Oktober 2018 yaitu 24 kantong, 29 Oktober 2018 terdapat 24 kantong.
"Lima kantong tersebut akan dibawa dan diserahkan ke RS POLRI Kramat Jati untuk proses identifikasi," kata Danang dilansir dari Kompas.com.
Adapun proses identifikasi yang berada di RS POLRI akan terus dilakukan bersama pihak keluarga penumpang dan awak pesawat Lion air JT 610.
4. Sebagian badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang ditemukan pada kedalaman 32,5 meter.
Penemuan puing badan pesawat ini disiarkan langsung televisi swasta.

Dari rekaman video tersebut, terlihat puing dan bongkahan besar pesawat dari yang berukuran kecil hingga besar.
Selain itu, ada pula kartu identitas sejumlah korban dan bagian ekor pesawat.
Sebagian badan pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan itu ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB.
Badan pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan pada penyelaman keenam.
Badan pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan pada jarak 40 kilometer dari lokasi berangkat tim penyelam di Marunda.
Lokasi badan pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan itu sesuai area yang sudah ditetapkan Basarnas, yakni dalam radius sekita 15 mil laut.
Seperti diberitakan Tribunnews, ditemukan pula lokasi ping locater pada Black Box pesawat Lion Air JT 610.
Masyarakat bersama unsur Pemerintah Kabupaten Karawang, TNI, Polri, personel Basarnas, tokoh agama,
dan lainnya berkumpul di posko bayangan evakuasi di Pantai Tanjungpakis, Karawang.
Mereka melangsungkan salat gaib dan doa bersama agar proses evakuasi korban dan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang berjalan lancar.
Salat gaib dan doa bersama itu dipimpin Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhiyat.
"Berbagai upaya zahir sudah dilakukan, tinggal satu yang belum, yaitu salat gaib langsung meminta kepada Allah supaya proses evakuasi bisa lancar dan optimal," ujar Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, usai shalat gaib dan doa bersama di posko bayangan evakuasi Tanjungpakis, Rabu (31/10/2018).
Ahmad mengungkapkan, bersama masyarakat, doa khusus juga dipanjatkan.
Ia bahkan meminta masyarakat tidak hanya datang untuk berfoto ria, melainkan juga mengamalkan surat Alfatihah.
"Banyak doa khusus, supaya korban tenang dan bisa dievakuasi maksimal. Kita juga akan baca salam sama penguasa lautan yaitu Nabi Khidir Alaihissalam," katanya.
Pemkab Karawang, kata dia, menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang.
"Kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," katanya.
Bahkan, kata dia, Pemkab Karawang melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh majelis taklim dan dewan kemakmuran masjid menggelar shalat gaib.
"Makin banyak yang berdoa semakin dikabulkan oleh Allah," katanya.