Lion Air JT610 Jatuh
Analisis Mantan Pilot Senior, Ungkap Dugaan Penyebab Lion Air JT610 Jatuh, Kecepatan Tak Masuk Akal
"Tetapi ada sesuatu yang tidak masuk akal, yaitu kecepatannya. 340 Pak. Waduh, kuping (telinga) aja kalau saya ..." kata Stephanus.
Sayangnya, penerbangan itu dilaksanakan pada pagi hari di mana kru biasanya harus siap sejak pukul 03.00 dini hari.
Oleh karenanya, Stephanus sempat mempertanyakan awareness atau tingkat kesadaran dan kewaspadaan pilot dan kru saat mereka terbang.
"Kemungkinan besar ada semacam kayak error. Jadi penerbangan yang pagi hari itu menurut saya. Jadi awarenessnya daripada pilot itu mungkin jadi. Kalau dari Air Asia 'kan terbukti bahwa ada sesuatu yang miss (luput) jadi kita itu istilahnya kru koordinasi," kata Stephanus.
Sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor JT-610 tujuan Pangkal Pinang itu dikabarkan hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi.
Dikutip dari Kompas, Lion Air JT-610 hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB usai lepas landas pada pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Pesawat tidak mendarat hingga jadwal yang ditentukan yakni pukul 06.20 WIB.
Usai hilang, pencarian pun dilakukan.
Basarnas kemudian memastikan Lion Air JT-610 jatuh di daerah Karawang, Jawa Barat.
Pesawat tersebut membawa 189 penumpang dengan rincian 179 penumpang dewasa, 1 anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru.
Hingga kini, pencarian masih dilakukan di lokasi ditemukannya barang-barang penumpang dan potongan tubuh.(*)
Baca: Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Biji Alpukat Kaya Manfaat Bagi Kecantikan dan Rambut!
Baca: Maia Estianty Menikah, Putra Bungsunya Tulis Kalimat Puitis Ini
Baca: Kisah Pasukan Elite Indonesia Harus Melawan Teman Sendiri yang Membelot, Peristiwa Ambon 1958