Deretan Tragedi Kecelakaan Pesawat Paling Tragis di Indonesia, Mulai Garuda hingga Adam Air
Jatuhnya pesawat JT 610 milik maskapai Lion Air di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018) pukul 06.33 pagi tadi menambah daftar tragedi
TRIBUNJAMBI.COM - Jatuhnya pesawat JT 610 milik maskapai Lion Air di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018) pukul 06.33 pagi tadi menambah daftar tragedi jatuhnya pesawat di Indonesia.
Melansir laman Tribun Timur, ada sejumlah 185 orang yang berada di dalam pesawat tersebut.
Baca: Selain Janry Efrianto, Ari Budiastuti Alumnus Unja Dikabarkan Jadi Korban Lion Air JT610
Orang-orang tersebut terbagi menjadi 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dua bayi serta 7 awak kabin.
Sebelum tragedi ini, ternyata pesawat dari maskapai yang sama juga pernah tergelincir di Bandara Jalaluddin Tantu Gorontalo, tepatnya pada Minggu (29/4/2018) lalu.
Beruntung pada insiden ini semua penumpang selamat.
Kecelakaan memang bukan suatu hal yang semua orang inginkan, namun sayangnya hal itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan.
Meski begitu bukan berarti kita tidak waspada terhadap segala hal yang akan terjadi.
Baca: Janry Efrianto Korban Kecelakaan Lion Air JT610 Tahun Depan Berencana Menikah
Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia mempunyai sejarah kecelakaan pesawat yang cukup panjang.
Berikut beberapa tragedi jatuhnya pesawat di tanah air yang cukup mengerikan.
1. Garuda Indonesia 152, 1997

Pesawat Airbus A300-B4 Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Medan jatuh di Desa Buah Nabar, Sumatera Utara pada September 1997.
Saat itu Medan sedang berkabut tebal akibat kabakaran hutan sedangkan pesawat hendak mendarat di Bandara Polonia, Medan.
Akibatnya, terjadi kebingungan antara petugas bandara dengan pilot mengenai arah yang harus ditempuh untuk pendaratan.
Sayap kiri pesawat menabrak jurang dan pesawat terjun bebas ke hutan hingga hancur terbakar.
Jumlah penumpang saat itu sebanyak 234 termasuk awak pesawat yang tewas terbakar.
2. Adam Air KI-574, 2007

Kecelakaan pesawat ini termasuk ke dalam kecelakaan yang tragis.
Hingga kini, bangkai pesawat dan seluruh jasad penumpang belum ditemukan.
Pesawat Adam Air rute Jakarta-Surabaya-Manado jatuh pada tahun baru 2007.
Baca: Waspada, Ini Lokasi Rawan Longsor dan Banjir di Merangin
Seluruh penumpang dan awak pesawat berjumlah 102 tewas yang terdiri dari 96 penumpang dan 6 awak.
Kotak hitam Adam Air ditemukan pada 28 Agustus 2007.
Menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) penyebab jatuhnya pesawat ini adalah karena cuaca buruk, kerusakan alat bantu sistem navigasi inertial (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
3. Mandala Airlines RI 091, 2005

Pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 091 mengalami kecelakaan saat akan lepas landas pada 5 September 2005 silam.
Pesawat ini berangkat dari Bandara Polonia, Medan menuju Jakarta.
Saat itu, pesawat gagal take-off dan menerobos pagar bandara serta menabrak perumahan penduduk.
Pesawat meledak beberapa kali dan hancur terbakar termasuk lima rumah warga.
Sebanyak 117 orang yang terdiri dari 112 penumpang dan 5 awa berada di dalamnya.
Penumpang yang tewas berjumlah 100 orang dan 49 orang di darat turut menjadi korban.
Sebanyak 17 penumpang dilaporkan selamat.
4. Air Asia QZ8501, 2014

Pada 24 Desember 2014, pesawat dengan rute Surabaya-Singapura ini jatuh di sekitar Laut Jawa dekat Selat Karimata.
Pencarian dilakukan sejak 28 Desember, tetapi baru menemukan bangkai pesawat pada 30 Desember 2014.
Sebanyak 155 penumpang dan 7 kru pesawat tewas tenggelam.
Tubuh manusia ditemukan bersamaan dengan penemuan puing pesawat.
Penyebabnya adalah kerusakan ekor belakang yang diperparah dengan kesalahan dari pilot.
5. Sukhoi Superjet 100, 2012

Pesawat Sukhoi Superjet 100 atau SSJ 100 mengalami kecelakaan tragis di Gunung Salak pada 9 Mei 2012.
Pesawat ini terbang dengan tujuan demonstrasi pesawat tipe baru.
Penyebabnya adalah karena pilot tidak mengetahui medan, yang mana pesawat langsung menabrak sisi berbatu gunung.
Sebanyak 45 orang di dalam pesawat dinyatakan tewas, yang terdiri dari 37 penumpang dan 8 awak pesawat. (Nakita)