Selama Ini Keluarga Jamal Khashoggi Ternyata Diperlakukan Seperti Ini Oleh Pemerintah Arab Saudi
Putra tertua dari jurnalis Jamal Khashoggi, Salah, dan keluarganya, telah meninggalkan Arab Saud
TRIBUNJAMBI.COM - Baru terungkap selama ini keluarga Jamal Khashoggi tak bebas selama tinggal di Arab Saudi.
Mereka dilarang untuk bepergian oleh otoritas keamanan pemerintah Arab Saudi.
Putra tertua dari jurnalis Jamal Khashoggi, Salah, dan keluarganya, telah meninggalkan Arab Saudi dan terbang ke Washington, AS.
Salah dapat meninggalkan kerajaan setelah larangan bepergian yang sempat dijatuhkan kepadanya dicabut oleh pemerintah Arab Saudi.
Demikian disampaikan organisasi pengawas hak asasi menusia, Human Right Watch (HRW).
"Salah dan keluarganya telah terbang menuju Washington DC," kata Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Kamis (25/10/2018), mengutip seorang teman keluarga tersebut.
Baca: Jadwal Timnas U-19 Indonesia Vs Jepang Segini Harga Tiket Perempat Final Piala Asia U-19 2018
Salah memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Arab Saudi.
Menurut rekan keluarga, anggota keluarga Salah yang lain, termasuk saudara-saudaranya, telah tinggal di AS.
Khashoggi juga pindah ke AS sejak meninggalkan Saudi pada September 2017, karena merasa hidupnya terancam.

"Sungguh tragis bahwa kematiannya (Khashoggi) justru yang membuat otoritas Saudi memberikan mereka kebebasan untuk melakukan perjalanan," kata Randa Slim, direktur resolusi konflik di Institut Timur Tengah, yang mengenal sang jurnalis secara pribadi.
Ditambahkan Whitson, pencabutan larangan bepergian untuk Salah dan keluarganya telah memberi kelegaan, namun dia mengingatkan kembali akan banyaknya warga Arab Saudi yang masih menghadapi larangan yang sama.
Baca: Piala AFC U-19 2018 - Daftar Harga Tiket Timnas U-19 Indonesia vs Jepang, Laga Minggu (28/10)
"Kita harus ingat ada ratusan, bahkan mungkin ribuan, warga Arab Saudi yang masih menghadapi larangan bepergian dan ditahan tanpa keadilan," ujarnya kepada AFP.
Seorang pejabat di Washington mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah meningkatkan perlindungan dan keamanan bagi anggota keluarga Khashoggi dengan kepemimpinan Saudi.
Namun dia menolak memberikan rincian tentang perjalanan Salah.
Sebelum meninggalkan Arab Saudi, Salah dengan ditemani pamannya, telah bertemu langsung dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Istana Kerajaan, pada Selasa (23/10/2018).
Baca: Ramalan Zodiak Jumat (26/10) - Zodiak Ini Akan Gembira, Viro Kebiasaan Buruk Memang Harus Dibuang
Dikabarkan media Saudi, dalam pertemuan tersebut, pihak keluarga kerajaan menyampaikan bela sungkawa atas tewasnya Jamal Khashoggi.
Para aktivis menilai, dalam pertemuan tersebut pemerintah Saudi diyakini mencabut larangan bepergian untuk Salah dan keluarganya, yang diperkuat dengan beredarnya foto Salah berjabat tangan dengan Putra Mahkota.

Pemerintah Arab Saudi saat ini menghadapi tekanan dari banyak pihak yang masih memandang skeptis pengumuman mereka yang mengakui kematian Khashoggi di kantor konsulat di Istanbul, pekan lalu.
Arab Saudi Akui Khashoggi Dibunuh
Dua pekan lebih pasca lenyapnya jurnalis Jamal Khashoggi, Arab Saudi akhirnya mengakui pria tersebut tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Namun, otoritas Saudi mengklaim Khashoggi tewas karena bertikai dengan orang-orang yang ditemuinya di gedung konsulat pada 2 Oktober 2018.
Baca: Hasil Pertandingan Europa League AC Milan Vs Real Betis, Rossoneri Kalah di Kandang
Baca: Hasil Pertandingan Europa League, Chelsea Vs BATE Borisov, Ruben Loftus-Cheek Cetak Hat-Trick
"Pembicaraan antara Jamal Khashoggi dan orang-orang yang ditemuinya di konsulat kerajaan di Istanbul, berubah menjadi pertikaian, yang menyebabkan kematiannya," demikian laporan dari Saudi Press Agency, mengutip jaksa penuntut umum.
Diwartakan AFP, Kerajaan Saudi juga mengumumkan sejauh ini ada 18 orang yang telah ditangkap dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Selain itu, pemerintah juga memecat pejabat tinggi intelijen Ahmad al-Assiri dan penasihat media istana Saud al-Qahtana.
Kedua orang tersebut merupakan pembantu utama Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Raja Salman bahkan memerintahkan pembentukan komite menteri di bawah kepemimpinan putra mahkota untuk merestrukturisasi badan intelijen.
Sesaat sebelum Saudi menegaskan Khashoggi telah tewas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman berbicara melalui sambungan telepon.
Seperti diketahui, pejabat Turki menuding bahwa Khashoggi telah dibunuh di konsulat oleh regu yang dikirim oleh Saudi.
Namun, klaim itu dibantah Saudi. Rekaman kamera CCTV dan data kontrol paspor yang dirilis otoritas Turki menunjukkan ada 15 warga Saudi, beberapa terkait dengan eselon atas aparat keamanan, tiba di Istanbul dan menuju konsulat.
Mereka sampai ke gedung tersebut beberapa jam sebelum Khashoggi dijadwalkan berkunjung ke sana.
Regu tadi kemudian kembali ke bandara, usai kabar hilangnya kolumnis Washington Post itu menyebar.
Polisi Turki telah memperluas pencarian untuk menemukan jasad Khashoggi.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya menyatakan, jasadnya kemungkinan dibuang di hutan Belgrad terdekat atau di lahan pertanian.
Khashoggi merupakan seorang pengkritik kepemimpinan kerajaan dan menjadi kontributor Washington Post.
Dia terlihat terakhir kali pada 2 Oktober 2018 saat memasuki konsulat Saudi di Istanbul.