Kapolri Diserang Isu Perusakan Barang Bukti, Jokowi Bertemu Tito di Istana Bogor, Ini Hasilnya
Kapolri Diserang Isu Suap dan Perusakan Barang Bukti, Ketemu di Istana Bogor Ini Tanggapan Presiden Jokowi
Perobekan atas buku bank sampul merah PT Impexindo Pratama karena buku itu berisi catatan pengeluaran perusahaan pada 2015-2016 dengan jumlah Rp 4,337 miliar dan US$ 206,1 ribu.
Baca: Dimeriahkan Artis, Ini Daftar Harga Tiket Closing Ceremony Asian Para Games 2018 dan Panduannya
Salah satu motif utamanya, diduga, ditujukan untuk menggelapkan, meniadakan dan menghapuskan nama besar petinggi penegak hukum yang mendapatkan transaksi ilegal dari perusahaan milik Basuki Hariman tersebut.
Komisi III DPR RI Minta Tito Fokus
Komisi III DPR meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk tetap fokus pada tugasnya untuk menciptakan keamanan ketertiban masyarakat dan tak terganggu dengan isu perusakan barang bukti yang dikabarkan Indonesian Leaks.
Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengingatkan saat ini Kapolri mengemban tugas pengamanan Asian Para Games dan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali, Polri memiliki tugas berat pengamanan Pemilu Serentak 2019 mendatang.
“Kapolri harus tetap fokus bekerja mengamankan Indonesia, jangan terganggu fokusnya dengan berbagai isu yang muncul di media massa. Salah satu agenda terbesar yang akan dihadapi Indonesia adalah Pemilu serentak 2019 mendatang. Polri harus mampu mengamankan pesta demokrasi tersebut,” terang Sahroni, Rabu (10/11/2018).
Sahroni menambahkan, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mempertegas tak ada kaitannya Kapolri dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman seperti yang diungkapkan oleh Indonesia Leaks
“Terlebih Ketua KPK (KPK) Agus Rahardjo telah menegaskan tidak ada kaitannya atau tak disebutnya Jenderal Tito Karnavian dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pelaku suap impor daging Basuki Hariman. Saya selaku anggota Komisi III DPR mengingatkan Kapolri untuk tetap fokus pada tugasnya mengamankan negara. Jangan terpecah konsentrasi akibat berbagai isu,” tegas politisi NasDem ini.
Baca: Amien Rais Diperiksa Polisi, Ruhut Sitompul Nyinyir Soal Sikapnya Sebelum dan Sesudah Diperiksa
Baca: Selain Gempa Bumi di Situbondo, Papua Niugini Juga Terjadi Gempa Berkekuatan 7,0 SR
Baca: Terulang Lagi Sejarah Kelam Berusia 88 Tahun, Setelah Italia Ditahan Imbang Ukraina
Sahroni menambahkan, kembali beredarnya isu pengrusakan barang bukti tak membuat sinergitas antara Polri dan KPK yang saat ini telah terjalin baik menjadi rusak.
“Jangan sampai hubungan baik antara Polri dan KPK yang telah baik menjadi rusak karena adanya isu ini. Masing-masing pihak harus meyakini prosedur penyelidikan yang dilakukan oleh institusi lainnya telah dilakukan dengan baik,” ujarnya
Sebelumnya Ketua KPK meminta tulisan-tulisan yang beredar di media massa mengenai Kapolri perlu diklarifikasi.
Ia menekankan, pembuktian keterlibatan Tito saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sulit apabila tak ada bukti dokumen.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya mengatakan hal tersebut merupakan isu lama yang telah selesai penyelidikannya.
Hasil Pemeriksaan internal telah menyatakan pengrusakan barang bukti berupa catatan keuangan untuk menghindari adanya nama Jenderal Tito Karnavian tak terbukti.