Budiman Sudjatmiko Vs Fahri Hamzah di ILC, dari Analogi Maling sampai Sebut Siap Dipenjara

Usai sang maling tertangkap, kelompok perampok yang berkaitan pun nyatanya malah berebut hasil rampasan serta membaginya secara tak adil.

Editor: Duanto AS
Fahri Hamzah dan Budiman Sudjatmiko (Kolase Tribunnews.com) 

TRIBUNJAMBI.COM - Budiman Sudjatmiko, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, mengomentari soal dugaan keterlibatan pihak lain dibalik kebohongan Ratna Sarumpaet.

Budiman Sudjatmiko bahkan memberikan analogi soal maling dan kelompok perampok pada kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.

Dilansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/10/2018), Budiman Sudjatmiko mengawali pembahasan dengan menyebut bahwa Fahri Hamzah tidak konsisten.

Seolah mengkritisi pernyataan kubu Prabowo soal kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, ia pun membeberkan perangai Fahri Hamzah.

FB LIVE:

"Banyak inkonsistensi dari seorang Fahri Hamzah dari sekian bulan dan sekian tahun aktivitasnya merusak kewarasan dan hari ini meminta kita untuk waras," ujar Budiman Sudjatmiko.

Lebih lanjut, Budiman Sudjatmiko pun meyakini bahwa ada motif politik dibalik kasus Ratna Sarumpaet.

Baca: BREAKING NEWS: 19 Kg Sabu Diblender Habis, Ini Hasil Dua Bulan Operasi di Jambi

Baca: BREAKING NEWS: Bawaslu Robek dan Turunkan Billboard Kampanye di Kota Jambi

Baca: Lowongan BUMN PT Telkom Indonesia, Pendaftaran 3-17 Oktober, Ini Syarat dan Link

Ratna Sarumpaet dan foto diduga Ratna Sarumpaet dalam kondisi lebam.

Hal itu diutarakan Budiman Sudjatmiko lantaran melihat keganjilan pada pengakuan dosa Ratna Sarumpaet yang ia lakukan secara individu.

Tidak berbarengan dengan beberapa pihak yang sempat membelanya.

"Ini sebuah peristiwa yang saya yakini bermotif politik. Pengakuan sepihak dari seseorang bahwa dia melakukannya sendiri itu tidak cukup kuat untuk mengatakan hanya dialah yang bertanggung jawab," ucapnya.

Selain itu, Budiman Sudjatmiko juga memberikan analogi tentang perbuatan maling dan kelompok perampok yang sedang melancarkan aksinya.

Namun saat sedang melakukan aksi kejahatannya itu, seorang maling nyatanya telah tertangkap.

Usai sang maling tertangkap, kelompok perampok yang berkaitan pun nyatanya malah berebut hasil rampasan serta membaginya secara tak adil.

Alhasil, kejadian itu pun membuat kelompok perampok itu jadi terpecah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved