Pernah Perang Tumpas Nazi, Rokus Barendregt Visser 'Bapak' Kopassus yang Mengerikan dari Belanda

Idjon Djanbi merupakan nama yang amat keramat di kalangan pasukan baret merah Indonesia.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase Tribun Jabar
Rokus Barendregt Visser atau Idjon Djandbi 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah bertempur melawan Nazi, Inilah Kemampuan mengerikan yang dimiliki oleh Idjon Djanbi atau Rokus Bernandus Visser bapak pendiri Kopassus.

Idjon Djanbi merupakan nama yang amat keramat di kalangan pasukan baret merah Indonesia.

Mantan prajurit komando Belanda inilah yang pertama kali mengasah mental dan fisik anggota TNI AD terpilih untuk kemudian dilatih menjadi prajurit tangguh berkualifikasi komando.

Mochammad Idjon Djanbi lahir di desa kecil Boskoop, 13 Mei 1914 dengan nama Rokus Bernardus Visser.

Ia berasal dari lingkungan keluarga petani bunga.

Saat masih muda berbagai hobi menantang dilakoninya, dari mendayung perahu kayu, balapan mobil, bermain sepak, berkuda bola (polo) bahkan mendaki gunung.

Beberapa gunung di Eropa telah ia daki, antara lain Gunung Snowdon dan Ben Nervis (Inggris), Mont Blanc (Swiss), beberapa gunung di Jerman Selatan.

Gunung-gunung di Indonesia pun tak luput dari perhatiannya, seperti Lawu, Merapi, dan Bromo.

Lingkungan keluarga petani membentuk minatnya pada bidang agraria.

Baca: Kepala Humas BNPB Ultah di Tengah Kondisi Staidum 4 Kanker Paru-paru, Mimpi Bertemu Jokowi dan Raisa

Baca: Di Istana Maimoon Jokowi Diberi Gelar Kehormatan Melayu, Disambut Warga yang Menunggu dari Pagi

Ia memperdalam pengetahuannya dengan mengambil kursus agraria di Liverpool, Inggris.

Kemudian mempraktikan pengetahuannya sebagai pengusaha ekspor impor bidang agraria dan holtikultura (tanaman hias) tahun 1935-1940.

Pecahnya Perang Dunia II tahun 1939, membuat Visser tidak bisa pulang ke Belanda karena telah dikuasai Jerman.

Di usia 25 tahun ia terpanggil masuk dunia militer untuk membela Belanda.

Rokus Barendregt Visser
Rokus Barendregt Visser 

Tahun 1940 ia masuk dinas militer sukarela Tentara Sekutu yang berperang melawan Jerman.

Tugas pertamanya sebagai tentara adalah menjadi sopir Ratu Wilhelmina.

Selang setahun berdinas, ia mengundurkan diri.

Ia lalu mendaftarkan diri sebagai operator radio di Pasukan Belanda ke-2 (2nd Dutch Troop).

September 1944, ia merasakan operasi tempurnya yang pertama bersama pasukan Sekutu dalam Operasi Market Garden.

Baca: Cepat & Berbahayanya Kopassus, Sampai-sampai 3 Pasukan Khusus yang Menggerikan ini Kalah Dibuatnya

Baca: Pasangan Mesum Kepergok Warga di Perumnas Jelutung, Digerebek Tengah Berhubungan Badan

Pasukan tempat Visser bertugas termasuk ke dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat.

Pengalaman berperangnya ini membuat dirinya kemudian mendapat tugas memimpin Korps Speciale Troepen, pasukan terjun elite Belanda.

Saat ditugaskan di Indonesia, dia diberi tugas untuk mendirikan sekolah terjun payung.

Tapi kemudian dia memilih berhenti dari militer Belanda karena bersimpati pada perjuangan rakyat Indonesia.

Visser kemudian masuk Islam dan berganti nama menjadi Idjon Djanbi.

Visser pun menikahi seorang perempuan Sunda.

Idjon Djanbi
Idjon Djanbi 

Tak ingin menyia-nyiakan kemampuannya, Kolonel Kawilarang lalu merekrut Visser untuk membentuk pasukan elite TNI AD tahun 1952.

Berikut kemampuan mengerikan yang dimiliki oleh Idjon Djanbi

Pasukan Airborne di Operasi Market Garden

Kemampuan terjun tempur Visser tak diragukan lagi. Karena kepiawaiannya dalam hal airborne atau serangan lewat udara Visser diangkat sebagai komandan sekolah terjun payung (School Tot Opleiding Van Parachutisten) di Holandia, dan Bandung.

Visser merupakan satu diantara tentara yang diterjunkan dalam Operasi Market Garden di tahun 1944, operasi penerjunan tentara terbesar saat bertempur dengan Jerman pada Perang Dunia II.

Baca: 3 Sosok Mistis Mengikuti Anggota Kopassus yang Tersesat Dalam Hutan Seram Selama 18 Hari

Baca: 40 Orang Dikerahkan Untuk Padamkan Api di Desa Betung Muarojambi

Baca: Sudah Lebih 8.000 Warga Eksodus dari Palu, Masih Trauma dan Tertekan

Visser menjadi satu diantara tentara yang tak beruntung mendarat di Grave, Belanda tempat pertahanan pasukan Jerman.

Berada di garis pertahanan lawan, Visser harus bertahan dari gempuran senjata para serdadu Jerman.

Kemampuan Sebagai Pasukan Katak

Visser menjadi satu diantara tentara komando yang memiliki kemampuan sebagai pasukan katak atau frogmen.

Selain mahir memasang peledak di dalam air, Djanbi juga mempunyai kemampuan mengamankan pendaratan pasukan dari laut.

Pengalamannya saat perang Dunia II, Djanbi mengamankan pendaratan pasukan di wilayah musuh.

Djanbi merupakan satu diantara tentara yang bertugas mengamankan pendaratan pasukan, Dia mempunyai keahlian menjinakkan ranjau laut yang mengancam kapal perang.

Dididik Pasukan Inggris Menjadi Anggota Pasukan Komando.

Anggota Kopassus
Anggota Kopassus (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Idjon Djanbi merupakan satu diantara tentara yang dilatih oleh Inggris menjadi pasukan Komando pada perang Dunia II.

Dia merupakan satu diantara anggota pasukan komando merupakan pasukan elite yang kemampuannya empat kali pasukan reguler.

Mempunyai kemampuan menembak di atas rata-rata, kemampuan gerilya maupun antigerilya, demolisi, hingga intelijen.

Kemampuan inilah yang diajarkan Idjon Djanbi untuk melatih pasukan Indonesia.

Awalnya dari 400 orang yang direkrut hanya setengah yang berhasil lulus.

Amankan Pendaratan Serangan Laut Kilat Pasukan Sekutu Lawan Jerman

Selain pernah melakukan serangan lewat udara atau airborne, Idjon Djanbi juga pernah melakukan seragan lewat laut yakni saat pasukan sekutu melakukan serangan kepada pasukan Jerman di pantai Walcheren Belanda.

Jago Duel Tangan kosong dan gunakan pisau.

Baca: 923 Jenazah Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Dimakankan di Area Pemakaman Keluarga

Baca: Resahkan Warga, 24 Pembalap Liar Digiring Aparat dari Kantor Bupati Hingga ke Polsek

Idjon Djanbi dikenal juga lihai bertarung tangan kosong atau dengan pisau.

Sebagai pasukan Komando menurutnya kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap anggotanya.

Mampu untuk melumpuhkan musuh tak hanya dengan senapan, tapi juga memanfaatkan senjata yang ada termasuk duel tangan kosong.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved