Budiman Sudjatmiko Duga Ada Aktor Politik Lain di Balik Kebohongan Ratna Sarumpaet
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menduga aktivis Ratna Sarumpaet bukanlah aktor tunggal
TRIBUNJAMBI.COM - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menduga aktivis Ratna Sarumpaet bukanlah aktor tunggal di kasus kebohongannya.
Polemik kebohongan Ratna Sarumpaet menggemparkan publik belakangan ini.
Ratna Sarumpaet mengungkapkan kebohongan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya.
Hal itu diungkapkan ketika konferensi pers di kediamannuya di Kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (3/10/2018).
Ratna mengakui sebenarnya tak ada kasus penganiayaan yang dialaminya.
"Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," tegas Ratna Sarumpaet.
Potret wajah Ratna Sarumpaet yang lebam sempat tersebar di media sosial itu ternyata akibat operasi sedot lemak di RS Bina Estetika.
Atas kejadian ini, Ratna Sarumpaet kini telah ditahan oleh Polda Metro Jaya.
Ratna ditahan setelah diperiksa penyidik. Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, alasan penahanan Ratna salah satunya karena penyidik khawatir yang bersangkutan melarikan diri.
"Jadi kenapa dilakukan penahanan, alasannya subyektivitas penyidik, jangan sampai melarikan diri, mengulangi perbuatannya, dan menghilangkan barang bukti," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (5/10/2018).
Argo mengatakan, Ratna akan ditahan di Polda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.
Penahanan atas Ratna Sarumpaet itu membuat Budiman Sudjatmiko angkat bicara.
Budiman Sudjatmiko menduga sebenarnya ada aktor lain yang terlibat dalam kasus ini.
"Patut diduga bahwa ini bukanlah aktor tunggal karena cerita yang dibuat terlalu besar untuk dikerjakan Ratna Sarumpaet," tuturnya dikutip dari kanal YouTube iNewsOfficial pada Sabtu (6/10/2018).
"Saya kenal Ratna Sarumpaet, ini di luar kapasitasnya untuk membuat cerita yang dramatis," sambungnya.
Budiman Sudjatmiko juga menyatakan, mempercayai Ratna Sarumpaet sebagai aktor tunggal sama saja dengan mempercayai kasus Lee Harvey Oswald membunuh Presiden Kennedy.
"Ini bukan soal konspirasi. Di era sekarang, cerita yang dialami Ratna Sarumpaet bukanlah cerita baru," imbuhnya.
"Di banyak negara, plot itu terjadi," lanjutnya.
Budiman Sudjatmiko lalu mengungkapkan beberapa kasus yang sempat diselidikinya.
"Bahkan di 2017 saat Pilkada DKI, kita juga sedang mendengar ada orang yang menuduh TGB sebagai tikus kotor tapi juga tak diketahui siapa yang mengatakannya," katanya.
"Saya pernah diselidiki saat kasus Ahok di tahun 2017, ternyata ada plot tertentu," sambungnya.
Budiman Sudjatmiko menegaskan, plot yang dilakukan tiap kali ada peristiwa politik itu hampir mirip.
"Akan sangat kebetulan jika itu berbeda skenario," tuturnya.
Untuk itu, Budiman Sudjatmiko meminta polisi untuk mencari tahu apakah peristiwa Ratna Sarumpaet merupakan bagian plot tertentu atau tidak.
Tak hanya itu, Budiman juga menegaskan jika sosok Ratna Sarumpaet bukanlah orang yang harus memikul dosa besar atas peristiwa ini.
"Dia tidak pernah memulai dengan sungguh-sungguh itu semua," ucapnya.
Budiman Sudjatmiko mengatakan, jika Ratna Sarumpaet hanya mengeluhkan kepada satu pihak itu merupakan haknya.
Meski demikian, jika pihak tersebut menyebarkannya ke publik maka hal tersebut menjadi masalah. (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)