Kerusakan Akibat Tsunami Palu dan Gempa Donggala Sabtu (29/9)
Hingga saat ini masih dilakukan pendataan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat gempa dan tsunami
2. Bandara
Gempa beruntun yang mengguncang Donggala dan Palu telah mengakibatkan sebagian landasan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu rusak.
Sisa landasan yang masih bisa dipergunakan hanya sepanjang 2.000 meter.
"Dari 2.500 meter panjang landasan pacu, 500 meter rusak karena gempa," kata Menkopolhukan Wiranto saat jumpa pers di Jakarta.
Selain itu, peralatan navigasi di bandara tersebut juga rusak karena gempa.
Hal itu membuat pesawat tidak bisa mendarat di Palu.
Dikutip dari Antara, pasukan TNI dan SAR sedang bergerak dari Makassar menuju Palu untuk memperbaiki alat navigasi di bandara.
"Alat navigasi akan dibawa pada pagi ini. Jadi, pukul 10.00 Wita sudah bisa didarati oleh pesawat Hercules," katanya.
Baca: Pasca Diguncang Gempa dan Tsunami, Begini Kondisi Keluarga Dua Pemain Timnas U-23 di Sulawesi
3. Berbagai bangunan rusak parah bahkan roboh
Mulai dari rumah , pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.
Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.
Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.
4. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur roboh.
Jembatan tersebut menjadi ikon wisata Kota Palu ikut roboh setelah diterjang gelombang Tsunami.