Konselor Kedutaan Italia Menikah dengan Sekretaris Cantik dari Belanda, Peristiwa Jelang G30S PKI
Resepsi ini dihadiri oleh Ratna Sari Dewi, salah seorang istri Presiden. Ia datang agak terlambat, sekitar jam sembilan.
Yang masih berjalan merintih kepenuhan suatu bukti kehebatan pabriknya dan kelihaian montir-montir Indonesia yang mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan sepotong kawat, tali atau potongan-potongan kaleng.
Tetapi waktu malam tiba armada tambal sulam ini telah pulang ke pangkalannya sambil tersendat-sendat dan terbatuk-batuk, dipadati sampai ke langit-langitnya dengan pekerja-pekerja yang menjinjing kantong beras, suatu tambahan vital pada gajinya yang tak pernah cukup.
Lalu jalan-jalan dikuasai oleh pengemudi becka yang compang-camping, orang-orang yang kurus tetapi berotot keras yang menyusuri jalan-jalan dengan becanya untuk membeli makan malamnya.
Kalau tukang beca membunyikan belnya yang berbunyi seperti gong kecil, dan pelita-pelita minyak tanah menyala di warung-warung tepi jalan di bawah pohon kacapiring (sic), Jakarta di waktu malam nampaknya agak tersentuh sedikit oleh pesona pulau Jawa, pulau yang aneh dan mistik, jantung kepulauan Indonesia yang panjangnya 4800 km itu.
Pesta di Kedutaan
"Malam seperti itulah malam tanggal 30 September 1965, waktu kota itu memulai menjelang tanpa dugaan apa-apa."
Demikianlah seorang penulis asing memandang kota Jakarta. Kehidupan malam itu berjalan seperti biasa. Tiada ada seorang pun di luar komplotan yang merencanakan pengkhianatan itu menduga sesuatu.
Di kedutaan Selandia Baru diadakan suatu jamuan untuk para diplomat asing. Jamuan itu agak luar dari biasa, karena disertai dengan pertunjukan wayang kulit dengan gamelan lengkap, mulai dari pukul 19.30 sampai pagi. Kira-kira 75 orang menghadiri jamuan itu, termasuk dubes Amerika Serikat yang baru, Marshall Green.
Di kedutaan lain juga mengadakan pesta. Counsellor pada Kedubes Italia menikah dengan seorang sekretaris cantik dari Kedutaan Belanda. Beberapa orang diplomat menghadiri resepsi meriah ini, terutama yang berasal dari negara Barat.
Resepsi ini dihadiri oleh Ratna Sari Dewi, salah seorang istri Presiden. Ia datang agak terlambat, sekitar jam sembilan, sehingga upacara pemotongan kue pengantin mengalami kelambatan. Setleah itu banyak di antara tamu-tamu itu pergi ke Nirwana Supper Clup di atap Hotel Indonesia. Juga Ratna Sari Dewi ikut serta ke sana.
Hotel Indonesia merupakan satu-satunya hotel bertaraf internasional. Selesai dibangun dalam tahun 1962 dengan uang pampasan perang Jepang, hotel ini merupakan kebahggaan pemerintahan waktu itu.
Di Nirwana Supper Club, satu-satunya kelab malam di Jakarta waktu itu, dipertunjukkan hiburan dengan artis-artis yang didatangkan dari luar negeri. Saat itu artis tamu yang diiklankan di surat kabar ialah Silvia Nilsson, penyanyi lagu-lagu rakyat dari Swedia.
Hanya orang-orang asing, diplomat-diplomat dan elite yang paling top masyarakat kita yang mampu menikmati hiburan di situ.(intisarionline)
Baca: G 30S PKI Pecah, Begini Suasana Pejara Madiun yang Dipenuhi Tahanan Politik KorbanOrde Lama
Baca: Deretan Kisah Lucu dan Menegangkan Dibalik Kekejaman G 30S PKI
Baca: 7 Rencana Ahok Setelah Keluar dari Penjara, Pergi Dari Rumah dan Ngalah dari Veronica Tan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/24092018_pki_20180924_175303.jpg)