Kerusakan Semakin Parah, Arus Lalu Lintas di Jembatan Muara Sabak Dibatasi

Kondisi Jembatan Muara Sabak kian memprihatinkan. Pergeseran badan jembatan pasca tertabrak tag boat 2014 silam semakin parah.

Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun Jambi/Zulkifli
Kerenggangan sambungan jembatan Muara Sabak semakin lebar pasca tertabrak tugboat 2014 lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kondisi Jembatan Muara Sabak kian memprihatinkan. Pergeseran badan jembatan pasca tertabrak tugboat 2014 silam semakin parah.

Hingga kini Pemkab Tanjabtim juga belum bisa menganggarkan untuk perbaikan jembatan, sebab upaya hukum gugatan ganti rugi belum final.

Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Tanjabtim, Robby Nahliansyah sempat turun langsung mengecek kondisi jembatan Muara Sabak itu. Ia berharap tidak terjadi insiden, mengingat mobilitas kendaraan yang melintas cukup tinggi.

Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, Robby memerintahkan pihak Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas kendaraan yang melintasi jembatan.

"Kondisi jembatan kawan-kawan (wartawan) sudah lihat itu ada pergeseran lagi di tengah, cukup jauh pergeserannya. Kita berharap tidak terjadi apa-apa itu yang pertama, tapi penanganan secara teknis tetap kita lakukan, mungkin salah satu yang kita lakukan sistem buka tutup. Dalam satu dua hari ini akan kita lakukan," katanya.

Hingga 2019 mendatang, anggaran perbaikan jembatan belum akan dilakukan. Ini dikarenakan proses hukum untuk menuntut ganti rugi masih berjalan. Saat ini, Pemerintah Tanjabtim tengah melakukan upaya banding di Pengadilan Tinggi Pekan Baru.

Robby mengatakan, pemerintah baru akan menganggarkan jika upaya hukum tak lagi bisa ditempuh.

"Kalau sudah Final, kita tidak bisa melakukan upaya hukum lagi, baru lah bisa kita anggarkan di APBD," ujar Robby.

Dia juga mengaku, Pemda Tanjabtim akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat terkait penanganan jembatan Muara Sabak.

Pihak Dinas Perhubungan Tanjabtim bersama Satpol PP telah menurunkan anggotanya untuk berjada dan membatasi arus kendaraan yang melintas di atas jembatan dengan sistem buka tutup. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya insiden buruk yang mungkin terjadi, mengingat pergeseran badan jembatan bertambah lebar.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved