Pilpres 2019
Tanggapi Ijtima Ulama II yang Dukung Prabowo - Sandi, TGB Ungkap Sikap UAS dan AA Gym
Ijtima Ulama II sepakat untuk mendukung pasangan Prabowo - Sandi di Pilpres 2018. TGB menanggapi hasil ijtima ulama tersebut
TRIBUNJAMBI.COM - Ijtima Ulama II sepakat untuk mendukung pasangan Prabowo - Sandi di Pilpres 2018. M Abdul Majdi atau Tuan Guru Bajang menanggapi hasil ijtima ulama tersebut.
Selain mengungkap arah dukungan politik Abdullah Gym Nastiar (Aa Gym) dan Ustaz Abdul Somad (UAS), M Abdul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) juga mengomentari ijtima ulama.
Hal itu disampaikan oleh TGB acara Q & A pada Kamis (20/9/2018) malam.
Ia mengatakan, tidak ada larangan ulama untuk mendukung pasangan capres manapun.
Namun TGB menegaskan, tidak boleh ada satu pihak yang merasa atau mengklaim bahwa dialah yang merepresentasikan ulama.
"Ulama di Indonesia kan banyak sekali, kalau disebut misal ijtima ulama, dengan penuh segala penghormatan saya, banyak juga ulama yang tidak hadir di situ," terang TGB dilansir Tribunjambi.com dari TribunBogor.
Ia juga mempertanyakan apakah ijtima ulama itu sudah mewakili islam keseluruhan.
"Apakah yang hadir telah membawa mandat dari yang tidak hadir, apakah yang hadir telah mewakili kekuatan islam kultural mayoritas di Indonesia misalnya?," tanyanya lagi.
Baca: Tak Terima Anggotanya Ditangkap, Massa SMB Geruduk Polres Batanghari Bawa Bambu Runcing dan Kecepek
Untuk itu menurut dia, sah saja bila ada satu pertemuan antara ulama dan tokoh-tokoh politik yang sepakat megusung seseorang sebagai calon presiden.
"Tapi tidak boleh ia mengatakan inilah representasi ulama, sebentar dulu, masih banyak ulama lain yang mungkin berbeda pandangan," tegasnya.
Sebelumnya, TGB mengungkap soal arah dukungan politik UAS dan Aa Gym di pilpres 2019.
TGB pun menjelaskan kalau arah keduanya untuk saat ini masih berada di tengah.
Itu artinya, menurut TGB, baik Aa Gym atau Ustaz Abdul Somad saat ini tidak mendukung Jokowi maupun Prabowo.
"Setahu saya beliau-beliau masih di tengah, jadi menurut saya bagus juga untuk kita, tidak harus mendorong-dorong para ulama harus ke mana, harus milih ini atau itu, mungkin banyak yang ingin memilih di tengah, dan itu mungkin yang terbaik juga," jelasnya dilansir dari tayangan ulangnya di YouTube metrotvnews, Kamis (20/9/2018).
Namun ia mengoreksi perkataan Andini, ia menegaskan kalau pernyataan sebelumnya itu bukan berarti ia menilai kalau ulama sebaiknya berada di tengah.