1999, 80 Anggota Paskhas Siap Genggam Granat saat Pangkoopsau Ditodong Senjata Pasukan Interfet
Rombongan Pangkoopsau tiba-tiba mendapat adangan sejumlah pasukan INTERFET dalam posisi senjata ditodongkan dan siap tembak.
Beruntung, situasi Dili tetap terkendali dan pasukan Paskhas pun bisa pulang ke dengan selamat
Teknik meloloskan diri
Sebenarnya, jika harus menghadapi pertempuran sampai titik darah penghabisan di Bandara Komoro, pasukan Paskhas sebenarnya sudah siap.
Mereka bahkan telah menyiapkan prosedur tempur pelolosan diri sambil melawan dengan cara memilih 10 personel yang paling militan.
Ketika induk pasukan Paskhas sedang bertempur melawan pasukan INTERFET, kesepuluh personel itu akan meloloskan diri dengan cara berlari long march menempuh jarak ratusan km sambil bertempur menuju ke perbatasan di bawah ancaman musuh.
Teknik pelolosan diri sambil bertempur itu sudah dikuasai para prajurit Phaskas dan dikenal sebagai SERE (Survival Evation Resistance Escape).
Tujuannya adalah menyampaikan salam komando kepada Dankorpspaskhas dan seluruh jajaran serta petinggi TNI.
Namun, demikian karena harus melewati rintangan tempur, diperkirakan kesepuluh pasukan komando berani mati itu tidak akan semuanya berhasil menembus perbatasan. Bravo Paskhas!
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:
Baca: Kehebatan Mobil Tempur Kopassus dan Paskhas Buatan Indonesia, Dibuat Pakai Material Pesawat Terbang!
Baca: Penembak Jitu Incar Kepala Anggota Kopassus, Kompi C di Saparua Melawan Musuh Terlatih
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar