Mengenal Devira, Gadis Asal Tomang Ini Jadi Guru Ngaji di Amerika Serikat
Kisah seorang gadis asal Tomang yang saat ini menjadi guru mengaji di Amerika Serikat.
TRIBUNAJMBI.COM - Kisah seorang gadis asal Tomang yang saat ini menjadi guru mengaji di Amerika Serikat.
Penampilannya anggun, Sebelum dan sesudah berbicara, ia senantiasa tersenyum sebagai lambang keramahan.
Sementara itu, balutan jilbab melengkapi kecantikan wajahnya.
Namanya Devira Chermansyah. Mungkin banyak masyarakat yang tak tahu sosoknya.
Tapi siapa sangka, perempuan 30 tahun dari Tomang ini punya jasa dalam dakwah keislaman di Amerika Serikat.
Baca: Biasa Berpakaian Terbuka, Dinar Candy Unggah Foto Berhijab Bersama Ustadz, Sebut Soal Jodoh
Baca: Perjalanan Mardani dari Aceh Berhenti di Hotel Prodeo Jambi
Ia kini aktif sebagai guru ngaji bagi para mualaf di negeri Paman Sam.
"Sudah lama saya mengajar ngaji di masjid dekat rumah. Tidak ada tujuan lain selain untuk berdakwah dan mengenalkan keindahan Islam," kata Devira, Kamis (13/9/2018).
Devira hidup di keluarga yang cukup agamis.
Semenjak kecil, ia sudah digembleng ilmu agama oleh kakek-neneknya.
Kedisiplinan yang kuat, gairah keIslaman yang membaluri hati, membuatnya ingin terus mengabdikan dirinya untuk kepentingan yang jauh lebih penting ketimbang ia harus menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang kurang berfaedah.
Baca: Tak Butuh Obat Kuat, 2 Bahan Alami Ini Bisa Tingkatkan Stamina Pria di Ranjang
Baca: Rustam Ibrahim: Yang Paling Dikuatirkan Kubu Oposisi Adalah Kisah-kisah Sukses Kerja Jokowi
"Saya sejak kecil sudah diajarkan Agama oleh kakek-nenek saya, sehingga saya pun sudah mengenal agama lebih dalam untuk membagi ilmu Islam dengan cara mengajar ngaji anak-anak di Masjid Jami Al-Mujahiddin, Tomang, Jakarta Barat. Bagi saya mengajar ngaji merupakan pengabdian," tutur Sarjana Ekonomi Manajemen Univesitas Trisakti.
Saat dirinya berkunjung menghadiri Undangan seminar di gedung PBB New York pada Mei 2015, oleh Imam Besar Islam New York, Amerika Serikat, M. Syamsi Ali, dirinya pun mengikuti beberapa kegiatan Interfaith yang menjadi fokus Yayasan Nusantara.
"Pada tahun 2016 adalah kunjungan ketiga saya. Saat itu saya membantu Yayasan Nusantara untuk mengajar mengaji 20-30 orang mualaf berusia 25 tahun keatas, tepatnya Di Kantor Nusantara, New York, Amerika Serikat," kisahnya.
Awalnya Devira sempat ragu dan tak mudah untuk membantu mengajarkan Islam di negeri Paman Sam. Sebab, di sana, agama muslim masih menjadi minoritas. Bahkan rentan mendapat diskriminasi.
Namun keraguan itu ia buang jauh-jauh. Perempuan cantik ini teguh menyebarkan kebaikan.