Batalkan Agenda Taushiyah, Ustaz Abdul Somad Buka Suara Soal Intimidasi Terhadap Dirinya

Unggahan itu soal Ustaz Abdul Somad yang terpaksa membatalkan beberapa agenda ceramahnya. Penyebabnya karena adanya dugaan ancaman

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Ustadz Abdul Somad 

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa waktu lalu, Ustaz Abdul Somad sempat membuat heboh karena postingannya di Instagram pribadinya.

Unggahan itu soal Ustaz Abdul Somad yang terpaksa membatalkan beberapa agenda ceramahnya.

Penyebabnya karena adanya dugaan ancaman dan intimidasi.

Baca: Jenderal Amerika Terbelalak Lihat Aksi Denjaka, Geser Sedikit Peluru Bisa Kena Teman Sendiri

Unggahan ini banyak menjadi sorotan netizen.

Ustaz Abdul Somad Akhirnya buka suara soal ancaman yang menimpa dirinya.

Hal itu disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam selingannya saat mengisi ceramah di Masjid Ikhlas, Labuh Baru Timur, Pekanbaru, Selasa (4/9/2018).

Dalam dakwahnya itu, Ustaz Abdul Somad menceritakan perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW.

Ia menjelaskan, dalam perjalanan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dibujuk untuk berhenti berdakwah, namun beliau tidak mau.

"Jadi metode yang pertama adalah dibujuk dan dirayu, mau tak? Tak mau dia, meski dibujuk dengan harta, tahta dan wanita," jelasnya dilansir dari video siaran langsung di akun Facebook Ustadz Abdul Somad, Rabu (5/9/2018).

Nah di ceramahnya ini, ia kemudian sambil menyindir apa yang dialaminya saat ini.

"Nah itu dia, kalau tidak mau dirangkul maka dipukul, metode itu yang sedang dipakai sekarang," ujarnya sambil disambut tawa oleh para jamaah.

Baca: Benarkah Polwan Ini Bakal Dinikahi Ahok? Siapa Sebenarnya Sosok Mantan Ajudan Itu?

Ia menyebutkan kalau dirinya sempat ditawari menjadi menteri, namun Ustaz Abdul Somad pun menolak.

"Saya pula ditawari jadi menteri, mana saya mau. Wakil Presiden saja saya tak mau," ujarnya kembali disambut tawa.

Namun rupanya tawaran jadi menteri itu hanya candaannya semata.

"Yang nawari ustaz jadi menteri siapa? Tak ada," ujarnya kali ini sambil ikut tertawa.

Ia kemudian menyindir soal intimidasi yang dialaminya hingga harus membatalkan ceramah di beberapa daerah di pulau Jawa.

"Enak ya ceramah ceramah kalau di kampung kita sendiri, nyantai, tenang," ujarnya kemudian terdiam lalu tertawa.

Ustaz Abdul Somad juga menyambungkan ceritanya dengan Nabi Muhammad SAW yang disegani karena pamannya adalah tokoh ternama, yakni Abu Thalib.

"Orang segan mau membunuh dia, karena paman dia Abu Thalib, mana orang berani. Sama lah macam saya di Pekanbaru, mana orang berani mengusik saya," kata dia.

Sebab, kata dia, di Pekanbaru ia cukup dekat dengan para pejabat daerahnya.

"Ceramah saya di Rokan Hulu, mana orang berani, itu genk Pak Ahmad tuh. Begitu Pak Ahmad berhenti jadi bupati, dicoret lah nama kita. Terbuka pula cerita," ujarnya sambil tertawa.

Ceramah Ustadz Abdul Somad
Ceramah Ustadz Abdul Somad (capture video)

Setelah itu, Ustaz Abdul Somad menceritakan soal ide-ide jahat yang dilakukan orang-orang parlemen pada zamannya.

Ia pun sambil menyindir para anggota DPR RI saat ini.

"Jadi orang kafir, musyrik, jahiliah berdebat di parlemen rakyat itu, bukan tidur mereka. Jadi kalau ada anggota DPR tidur, itu lebih parah dari zaman jahiliah," ujarnya.

Sebab kata dia, arti dari kata parlemen itu orang yang dipilih untuk berbicara.

"Makanya pilih orang-orang yang matanya terjaga untuk membicarakan hak-hak kita," katanya.

Ia kemudian menyadari kalau arah bicaranya malah menjurus ke politik.

Baca: Rupiah Semakin Lemah Terhadap Dollar AS, Namun Masih Jauh dari Krisis, Ini Penjelasannya

"Ini kemana arah bicara ustaz ini, pokoknya tangkap aja lah. Ini nampaknya makin banyak persekusi," ujarnya sambil tertawa.

Ia pun tampak heran dengan persekusi yang ditujukan padanya.

"Apa awak takut, awak baik-baik dipersekusi juga, bagus lepaskan nya semua kan," ujarnya sambil tertawa dan disambut heboh oleh jamaah.

Ini videonya :

(Tribunjambi.com, Tribun Bogor)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved