Petaka di Lubang Jarum

'Lubang Jarum Maut' PETI Kemungkinan Ditutup, 7 Orang Masih Terjebak 42 Meter di Bawah Tanah

“Jika seandainya tidak bisa dievakuasi, lubang jarum tersebut akan ditutup dan menjadi kuburan massal," kata Apani

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Muzakkir
Tim gabungan dan warga di lokasi "lubang jarum" di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin. Ada 7 orang terjebak di kedalaman 42 meter di bawah tanah saat melakukan penambangan emas tanpa izin (PETI), Selasa (4/8/2018). 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Hari ketiga proses evakuasi, tujuh orang penambang yang terjebak di "lubang jarum" 42 meter di bawah permukaan tanah masih belum membuahkan hasil.

Kondisi lokasi "lubang jarum" di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, yang menjadi tempat penambangan emas tanpa izin ( PETI) itu, menyulitkan tim.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Merangin, Apani Saharuddin mengatakan menutup lubang tambang "lubang jarum" akan menjadi jalan terakhir yang dilakukan tim evakuasi. Itu nantinya dilakukan seiring dengan penghentian evakuasi.

Para penambang emas ilegal itu terjebak di bawah tanah sejak Minggu (2/9). Menurut Apani, kecil kemungkinan korban yang terjebak di dalam lubang sedalam sekira 50 meter itu bisa diselamatkan.

"Kemarin, Pak Sekda dan Pak Dandim ke sana. Kata tim di sana, korban sulit dievakuasi," ujarnya, Selasa (4/9).

Meski demikian, menurutnya petugas di lapangan terus berusaha sekuat tenaga untuk mengevakuasi korban. Namun langkah terakahir adalah menjadikan lubang tersebut “kuburan massal” bagi para penambang yang terjebak.

Baca: Petugas Kesulitan Masuk Tambang Lubang Jarum, Masukin Badan Saja Sudah Syukur

Baca: Tiga Hari Terjebaknya Penambang, Polisi Akan Periksa Pemilik Lahan Lubang Jarum

Baca: FOTO-FOTO Evakuasi Penambang Korban Lubang Jarum Merangin

“Jika seandainya tidak bisa dievakuasi, lubang jarum tersebut akan ditutup dan menjadi kuburan massal. Ya harus gimana lagi," imbuhnya.

Pernah dilakukan

Langkah itu pernah ditempuh pada musibah terjebaknya 11 penambang di tambang lubang jarum yang berada di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin. Setelah 13 hari evakuasi tak membuahkan hasil, akhirnya proses penyelamatan tersebut dihentikan. Lalu lubang ditutup.

Menurut Apani, petugas di lapangan masih terus menyedot air sungai yang masuk ke lubang. Melihat kondisi demikian, ada yang menyebut korban tidak mungkin bisa dievakuasi, sebab medan menuju titik lokasi keberadaan korban cukup berbahaya.

Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang.
Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang. (Tribun Jambi/Muzakkir)

Polisi lakukan pemeriksaan

Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap pemilik lahan lubang jarum tersebut.

"Saya sudah minta Kapolres Merangin untuk memeriksa pemilik lahan, termasuk juga yang mengerjakan lahan itu," ujarnya kepada wartawan.

Muchlis AS mengatakan sudah menghubungi Kapolres Merangin, Plt Bupati Merangin, bersama dengan BPBD, Tim SAR, Polri dan TNI untuk membantu evakuasi para korban.

"Kita fokus kepada evakuasi korban dulu," imbuhnya.

Baca: Evakuasi Hari Ketiga, Petugas di Lokasi Masih Berupaya Sedot Air Lubang Jarum

Berdasarkan informasi, para korban terjebak di dalam lubang jarum terjadi sekitar pukul 14.00. Satu di antara warga menyebutkan, ke tujuh orang yang diduga masih berada di dalam lubang jarum tersebut nama panggilannya adalah Ali, Andri, Mamat, Opong, Pak Kumis dan satu lagi yang belum diketahui namanya.

Sebelumnya, sumber Tribun Jambi menyampaikan pada saat kejadian, ada belasan orang pekerja yang ikut menambang emas tersebut. Mereka terdiri dari pekerja yang siaga di atas (di luar lubang), dan yang turun ke bawah.

Lubang jarum tersebut memiliki kedalaman sekitar 42 meter dan bercabang dua. Ada yang ke arah darat dan ada yang mengarah ke Sungai Batang Merangin. Yang terjebak adalah pekerja yang berada di lubang ke arah sungai. Pekerja yang di jalur darat selamat seketika mengetahui jika lubang jalur ke sungai mengalami kebocoran.

Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang.
Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang. (Tribun Jambi/Muzakkir)

Keluarga diminta ikhlas

Apani Saharuddin turut berduka cita atas musibah terjebaknya penambang emas tersebut. Apani ketika ditemui di ruang kerjanya berharap kejadian ini adalah kejadian terakhir. Terlebih, ini bukan persitiwa pertama.

"Kita minta juga supaya keluarga korban menerima musibah ini. Dan mengikhlaskan kepergian korban," kata Apani.

Apani mengatakan tak habis pikir kenapa warga sangat berani dan nekat mencari nafkah dengan resiko yang sangat tinggi. Jika alasannya mencari makan, Apani kurang percaya, sebab rata-rata korbannya bukan warga sekitar namun warga pendatang.

"Jadi warga pendatang yang mencari makan, bukan warga di sana," katanya.

Dia meminta kepada masyarakat Merangin untuk menghentikan kegiatan berbahaya ini, sebab masih banyak lapangan pekerjaan yang tak begitu membahayakan.

"Camat, kepala desa harus memberikan pemahaman kepada masyarakat. Masyarakat juga harus mengerti hal itu," sebut Apani.

Baca: Ketika Hidup dan Mati Hanya Sekedar Transaksi oleh Mafia Rusia

Tim Evakuasi Kekurangan Logistik

Lokasi lubang tambang emas yang jauh dari permukiman menjadi kendala bagi personel gabungan yang melakukan evakuasi. Dari kota Bangko untuk ke lokasi harus ke pelabuhan sekitar tiga jam perjalanan. Artinya, hanya jalur sungai. Kemudian dari pelabuhan ke lokasi waktu tempuhnya sekitar 40 menit.

Kondisi itu membuat tim evakuasi kekurangan logistik. Mulai dari air bersih hingga pangan. "Yang jelas sekarang mereka kekurangan air bersih," kata Kapolsek Sungai Manau Iptu Nixon Bakara.

Nixon menjelaskan pihaknya sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan makanan dan air bersih. Namun itu tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Kata dia, terbatasnya sarana transportasi untuk menuju ke lokasi menjadi kendala.

Menurut Nixon, jika tim tidak difasilitasi ketersediaan ketek (perahu bermesin) oleh kepala desa, ia tidak bisa memastikan apakah tim akan bisa ke lokasi atau tidak.

“Sekarang ada lima atau enam (ketek). Itupun kades yang fasilitasi. Warga yang punya ketek kurang kooperatif untuk mengantarkan kita ke sana," tuturnya.

Nixon tidak habis pikir kenapa warga di sana bisa bersikap seperti itu. Padahal yang dilakukan tim adalah urusan kemanusiaan ini untuk menolong korban PETI.

"Besok kami rapat evaluasi terkait pencarian ini. Jika tidak memungkinkan, pencarian akan dihentikan," tegasnya.

Mengenai kesulitan proses evakuasi juga disampaikan oleh Kapolsek Sungai Manau, Iptu Nixon Bakara. Kata dia, jika proses evakuasi sulit dilakukan artinya kecil kemungkinan korban bisa dievakuasi.

Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang.
Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang. (Tribun Jambi/Muzakkir)

Ketika sampai di mulut tambang, kata dia, petugas tidak bisa masuk ke dalam lubang karena ukuran mulut tambang sangat kecil. Petugas, untuk masuk harus menggunakan tabung oksigen.
Sementara untuk masuk ke dalam itu hanya bisa badan saja.
"Bawa tabung kedalam tambang tidak bisa. Bisa masukin badan saja sudah syukur," kata Nixon kepada Tribun Jambi.

Hingga saat ini, petugas yang turun kelapangan terus berupaya untuk melakukan penyelamatan korban dengan cara menyedot air yang ada di dalam lubang. Namun sepertinya upaya itu sia-sia, sebab kondisi air tetap seperti itu.

"Itukan air Sungai Batang Merangin. Tapi kita tetap usahakan," katanya.

TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:

Baca: FOTO-FOTO Evakuasi Penambang Korban Lubang Jarum Merangin

Baca: Gali Lubang 50 Meter di Bawah Sungai Batang Merangin, 7 Penambang Terjebak di Lubang Jarum

Baca: VIDEO: Proses Evakuasi Korban Berbahaya, Begini Nasib Penambang PETI yang Terjebak di Lubang Jarum

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved