Militer Indonesia

VIDEO: Latihan 'Neraka' TNI AL Demi Ciptakan Pasukan Elit Ditakuti Dunia Berjuluk 'Hantu Laut'

Misal hendak melakukan misi sabotase atau pembebasan sandera, mereka sudah harus tahu bagian-bagian kapal.

Editor: Andreas Eko Prasetyo

TRIBUNJAMBI.COM - PERSONEL Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dipilih dari orang-orang terbaik.

Selain berotot kawat dan bertulang besi, mereka juga wajib datang dari Korps Pelaut.

Syarat wajib lain harus sudah pernah bertugas di kapal TNI AL selama dua tahun atau lebih.

Kenapa harus pelaut?

Pertama, anggota Pasukan Katak (Paska) harus mengetahui konsep perang laut secara menyeluruh.

Misal hendak melakukan misi sabotase atau pembebasan sandera, mereka sudah harus tahu bagian-bagian kapal.

Bila bukan pelaut, mereka akan kesulitan mengenal bagian-bagian dalam kapal.

Kedua, jika sudah berpengalaman dalam KRI, insting mereka akan langsung bermain di mana kamar mesin, ruang amunisi, tanki bahan bakar dan sebagainya.

Baca: Hoax Formasi #2019gantipresiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Ini Fakta Sebenarnya!

Baca: Heboh di Media Sosial, Surat Kemenpora untuk Roy Surya Agar Kembalikan Barang Milik Negara

Hal ini jelas akan berpengaruh dalam kesuksesan misi.

Latihan pertama yang harus dijalani oleh calon personel Paska adalah hellweek.

Latihan yang benar-benar menguras emosi, tenaga dan keringat sampai ke tetes terakhir.

Dalam buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus yang diterbitkan dalam rangka 50 tahun Kopaska, dikupas soal hellweek ini.

Setiap calon Paska tak pernah diberi tahu kapan rangkaian hellweek akan dimulai.

Bisa saja tiba-tiba saat mereka belajar di kelas, atau saat tidur terlelap.

Hari pertama minggu neraka ini dibuka dengan ritual melahap nasi komando bersama-sama.

Nasi komando adalah hasil blenderan nasi, lauk pauk, telur mentah, minyak ikan dan terasi.

Makanan ditaruh dalam satu tempat dan dimakan secara bergiliran.

Baca: Nilai Tukar Rupiah Merosot, Wapres Minta Masyarakat Bantu Kurangi Impor Barang-barang Mewah Ini

Baca: Nama Kopassus yang Memroket & Gegerkan Pasukan Khusus Di Dunia Lewat Misi Pembebasan ini

Jika salah satu muntah di tempat itu, maka yang berikutnya tetap harus memakan nasi komando itu sampai tandas.

Sebagai pelepas dahaga, minuman yang diberikan adalah jamu brotowali.

Jamu ini memang menyehatkan, tapi mungkin merupakan minuman paling pahit di dunia.

Setiap hari porsi tekanan terus ditambah hingga benar-benar memaksa seseorang untuk bertahan di titik maksimal.

Uniknya selama pendidikan, nama mereka diganti dengan nama hewan laut.

Maka nama-nama tongkol, udang, paus, kakap wajib digunakan.

Nah, kadang hingga pendidikan selesai, nama ini masih melekat di antara sesama mereka.

Jika tak kuat pendidikan, silakan berhenti. Tak ada paksaan sama sekali untuk mengikuti latihan Paska ini.

Siswa yang gugur atau mengundurkan diri diminta meletakkan topi bajanya di pinggir lapangan. Dari situ kelihatan berapa orang yang telah mengundurkan diri dalam satu angkatan.

Baca: Bentakan Kopaska TNI AL ini Mampu Halau Meriam Kapal Perang Indonesia yang Akan Ditembakkan

Baca: Kisah Ketuk Dua Anjing Kesayangan Presiden RI Pertama Soekarno

Saat ini Kopaska terdiri atas dua grup, yakni wilayah Barat dan Timur.

Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya.Koordinasi terhadap dua grup Kopaska dipegang Komando Armada RI masing-masing wilayah.

* Satuan Komando Pasukan Katak Armada Barat (Satkopaska Armabar)

Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 Combat SAR
Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
Detasemen 5 Underwater Demolition
Detasemen 6 Special Boat Units

* Satuan Komando Pasukan Katak Armada Timur (Satkopaska Armatim)

Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 Combat SAR
Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
Detasemen 5 Underwater Demolition
Detasemen 6 Special Boat Units.

Masing-masing grup dipimpin oleh kolonel yang membawahi enam detasemen, yakni :

Detasemen 1 Sabotase/Anti-Sabotase (Teror),
Detasemen 2 Operasi Khusus,
Detasemen 3 Combat SAR,
Detaseme 4 EOD dan Ranjau Laut,
Detasemen 5 Underwater Demolition, dan
Detasemen 6 Special Boat Units. (mac/tribunjabar)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved