Dibalik Aksi Seramnya Dalam Misi, IQ Tinggi Tertanam di Jati Diri Denjaka yang Berjuluk 'Hantu Laut'

Bahkan ada satuan pasukan khusus bernama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dari TNI AL. Satuan ini memiliki statemen "1 Denjaka = 120 TNI biasa".

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Denjaka 

Bagi yang tidak berhasil dan gugur akan kembali lagi ke kesatuan sebelumnya.

Sementara jika prajurit berhasil masuk ke seleksi tahap 2 pun tidak semuanya bisa lolos.

Ya, pendidikan yang superketat dan superkeras ini harus dilakukan guna menjadi pasukan yang diunggulkan negara.

Pasukan Denjaka
Pasukan Denjaka (IST)

Selain harus kuat secara fisik, para calon anggota Denjaka pun dituntut harus mempunyai IQ tinggi. Kenapa?

Ini karena pasukan elit Denjaka akan sering digunakan dalam masalah penyusupan di daerah operasi sehingga mereka harus bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.

Selama dalam proses pendidikan, calon anggota hanya akan mendapatkan teori di dalam kelas 20% saja, selebihnya mereka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut dan udara.

Ini karena mereka harus paham secara praktek bukan modal teori yang nantinya akan sangat berguna untuk menjalankan misi rahasia secara sempurna.

Baca: Jelang Pemilu 2019, Sekda Bungo: ASN Harus Netral, Jangan Ikut yang Dilarang

Baca: Deddy Mizwar Jadi Jubir Jokowi-Maruf, Demokrat Tak Mempermasalahkan

Baca: Bukan Jonatan Christie, Ternyata Maria Selena Lebih Melirik Pebulutangkis ini saat Buka Baju

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pelatihan dengan nilai sempurna, mereka harus mendapatkan pendidikan superketat dan keras, melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.

Terpaan ombak di Laut Banyuwangi yang baisanya menghanyutakan perahu para nelayan harus bisa diatasi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.

Bahkan mereka kerap dilatih dengan kaki dan tangan yang terikat.

Setelah berhasil melawan ganasnya ombak di lautan, hal selanjutnya yang perlu calon anggota lakukan adalah bertahan hidup di dalam hutan, perbekalan yang diberikan pada para anggota pelatihan hanyalah garam.

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL

Bahkan air minum pun tidak dibekali. Mereka benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan.

Sementara proses pelatihannya biasanya dilakukan di Alas Purwo.

Tepat di tengah hutan, mereka harus bisa bertahan hidup selama berhari-hari.

Tak jarang mereka memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved