Cidera Anthony yang Dibesar-besarkan di Tengah Bencana Gempa, Sudjiwo Tedjo Menilai Tidak Pantas
Sastrawan Sudjiwo Tedjo turut angkat bicara mengenai cedera yang dialami oleh pemain bulu tangkis Indonesia
Setiap orang hendaknya all out at any cost di profesinya dan bercita2 mati saat melakukan profesi tersebut.
Aku ingin mati saat mendalang seperti jendral sejati yg ingin mati di peperangan, bukan mati di atas ranjang saat pensiun.
Itulah BHAGAWAT GITA. Kidung ilahiah.
Kesenian2 lainku (melukis, nulis, saksofon, akting dll dll) base-nya adalah pedalangan.
Baca: Kisah Misi Tak Masuk Akal Para Prajurit Kopassus, Terjun di Operasi Tempur Paling Berbahaya di Dunia
Aku gak peduli dianggap apa pun. #Rahvana juga gak peduli mau dianggap apa pun oleh khalayak, pokoknya dia cinta Sinta," tulis Sudjiwo Tedjo.

Postingan Sudjiwo Tedjo (Capture/Twitter)
Diberitakan sebelumnya, pertandingan final bulutangkis beregu Asian Games 2018 antara tim putra Indonesia dan tim putra China berlangsung ketat.
Pertandingan yang digelar di Istora Bung Karno pada Rabu (22/8/2018) itu diawali partai tunggal putra Anthony Ginting melawan Shi Yuqi.
Pertandingan yang berlangsung sengit itu harus berakhir dengan kekalahan Ginting dengan skor 21-14, 21-23, dan 20-21.
Ginting kalah retired akibat cedera di lutut kakinya.
Atlet berusia 21 tahun itu mulai tidak nyaman dengan kakinya saat kedudukan skor 11-11 pada set game ketiga.
Baca: Ditemukan Sapi Terinfeksi Cacing, Disnak Tanjabbar Akan Libatkan MUI untuk Bina Panitia Kurban
Namun, Ginting memaksa untuk terus melanjutkan pertandingan.
Hingga pada skor 20-20, atlet yang berasal dari Cimahi itu tak bisa melanjutkan pertandingan.
Ginting yang tergeletak tak berdaya segera ditandu keluar lapangan.
Perjuangan dramatis Ginting di babak final bulutangkis beregu Asian Games itu mendapat berbagai reaksi dari warganet.
Ginting sampai menjadi trending topic dunia di media sosial Twitter.