Jokowi Mohon Maaf ke Mahfud MD, Twitter Faizal Assegaf Sebut ''Santun dan Rendah Hati''
"Sikap santun & rendah hati yg ditunjukan oleh pak @jokowi membuat semua pihak makin bersimpati...." tulisnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Progres 98, Faizal Assegaf, turut menanggapi permohonan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter, @faizalassegaf, yang diunggah pada Jumat (17/8/2018).
Faizal Assegaf mengatakan jika aksi Jokowi itu mencerminkan sikap yang santun dan rendah hati.
Menurutnya, hal tersebut membuat semua pihak semakin bersimpati kepada sang presiden.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan apresiasinya kepada Jokowi karena berani meminta maaf kepada Mahfud MD.
"Sikap santun & rendah hati yg ditunjukan oleh pak @jokowi membuat semua pihak makin bersimpati.
Terlebih penyampaian maaf tsb ditujukan pd pak @mohmahfudmd scr tulus & terbuka, tentu sangat elok & patut diberi apresiasi.
Lakon politik JKW emang mantap!," tulis Faizal Assegaf.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar, Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meminta maaf kepada Mahfud MD.
Baca: Di Ende, Ada Serka Yonatan yang Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Penurunan
Baca: 25 HP Android Milik Paskibraka Raib Digondol Maling, Nangis karena Foto Kenangan Latihan Ikut Hilang
Baca: Inspirasi Modifikasi untuk Thunder 125 cc, Mesin Kecil Ban Gambot Si Semok
Hal tersebut berkaitan dengan batalnya Mahfud MD sebagai cawapres Joko Widodo di Pilpres 2019.
Di mana, pada akhirnya Jokowi memilih Maruf Amin, sementara Mahfud MD telah diminta untuk mempersiapkan diri bahkan dimintai CV untuk jadi cawapres.
Pernyataan Luhut disampaikan saat menjadi narasumber di acara Catatan Najwa yang diunggah dalam channel Youtube Najwa Shihab, pada Selasa (14/8/2018).
Hal itu bermula ketika Najwa menanyakan pendapat Luhut tentang perasaan Mahfud MD.
"Pak Mahfud kira-kira sakit hati enggak ya Pak?" tanya Najwa.
Pertanyaan Najwa membuat Luhut tertawa kecil.
"Pak Mahfud orang baik. Saya harus bilang, he's a very good man," kata Luhut.
"Tadi Pak Presiden cerita sama saya. 'Pak Mahfud saya enggak kira sampai kayak gitu,' (kata Jokowi)," kisah Luhut menceritakan pertemuan Jokowi dan Mahfud MD usai deklarasi cawapres.
"'Bapake nggak usah khawatir mengenai saya. Saya tahu bapak (Jokowi) sulit untuk membuat keputusan. Tapi saya kira keputusan bapak itu adalah keputusan yang terbaik,' (kata Mahfud MD)," lanjut Luhut.
"Terus presiden bilang, 'Saya minta maaf Pak Mahfud'. 'Enggak usah pak, saya enggak apa-apa' (kata Mahfud)," tambah Luhut dalam kisahnya.
Selain menceritakan permintaan maaf Jokowi kepada Mahfud, Luhut Binsar Pandjaitan juga membeberkan hasil pertemuannya dengan Jokowi usai deklarasi cawapres.
"Parta-partai pendukung Jokowi lebih menginginkan Pak Maruf Amin. Presiden orangnya kan demokratis," kata Luhut.
Luhut juga mengatakan bahwa Jokowi telah melakukan survei selama enam bulan terakhir dan hasilnya memilih Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi.
Baca: Ronaldo Tak Sabar Debut di Serie A, Allegri: Kami Tidak Bergantung Padanya, Dia Nilai Tambah
"Tapi kan harus juga mengakomodir kemauan partai-partai pendukung," kata Luhut.
Selain itu, Luhut mengatakan bahwa terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres menjadikan kubu Jokowi dapat fokus pada isu ekonomi dan kualitas sumber daya manusia.
"Memang bagus juga akhirnya dengan Pak Ma'ruf Amin, saya kira kita tidak bicara lagi sekarang menyangkut perbedaan konteks agama lagi. Kita bisa fokus masalah ekonomi, kualitas SDM yang selama ini kita banyak ketinggalan,"kata Luhut.
Luhut juga memberikan analisisnya mengenai terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Luhut mendasarkan analisisnya itu melalui pengalaman Pilkada di Jakarta dan Sumut.
"Tidak akan memecah bangsa ini lagi, karena kita sudah lihat pengalaman Pilkada di Jakarta, Pilkada di Sumut. Kan seperti terbelah, tapi dengan begini hemat saya tidak akan terjadi atau pasti banyak berkurang lah," ujar Luhut.
Diberitakan Kompas.com, Mahfud MD mengaku kaget atas keputusan Jokowi memilih Maruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya di Pilpres 2019.
Meski terkejut, Mahfud mengaku tidak kecewa atas keputusan tersebut.
"Menurut saya biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa. Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Maruf Amin atau nama lain," ujar Mahfud seperti dikutip KompasTV, Kamis (9/8/2018) malam.
Hal itu disampaikan Mahfud ketika diminta tanggapan keputusan Jokowi bersama para pimpinan parpol pendukung yang akan mendaftarkan pasangan Jokowi-Maruf ke KPU.
Mahfud mengaku menerima keputusan tersebut dan menilai, proses yang berjalan sangat konstitusional.
"Kita mendukung, negara ini harus terus berjalan,"kata Mahfud MD.
"Saya tidak kecewa, kaget aja," imbuhnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Faizal Assegaf Sebut Semua Pihak Makin Bersimpati pada Jokowi karena Minta Maaf ke Mahfud MD
Baca: Ronaldo Tak Sabar Debut di Serie A, Allegri: Kami Tidak Bergantung Padanya, Dia Nilai Tambah
Baca: Jokowi Kaget Dengan Reaksi Mahfud MD Tak Dipilih Jadi Cawapres, Bocoran Dipilihnya Maruf Amin
Baca: Komjen Pol Ari Dono Jadi Wakapolri, Ini Riwayat Karier dan Pendidikannya
YOUTUBE KUIS ON THE SPOT TRIBUN JAMBI: