Ketika Soeharto Mendadak Kecewa dengan BJ Habibie dan 14 Menteri, Hingga Lakukan Hal ini
Ketika Soeharto Mendadak Kecewa dengan BJ. Habibie dan 14 Menteri, Hingga Lakukan Hal ini.
Ditinggalkan para menterinya adalah pukulan hebat bagi presiden mana pun," kata dia.
Malam itu pula keterkejutan Soeharto tak sampai di situ.
Ia menuturkan, kakaknya itu mengungkapkan, Wakil Presiden BJ Habibie menyatakan bersedia menggantikannya sebagai presiden.
Soeharto mengeluhkan sikap Habibie. Ia tak habis pikir Habibie berubah dalam tempo singkat.
Sebelumnya berdasarkan penuturan Probosutedjo, Habibie menyatakan tak sanggup menjadi presiden.
"Ini membuat kakak saya sangat kecewa. Hari itu juga dia memutuskan untuk tidak mau menegur atau bicara dengan Habibie," ungkapnya.
Baca: Syarif Fasha Berikan Tali Asih dan Nasi Tumpeng Merah Putih untuk Para Veteran
Baca: Pasukan Gurkha yang Kejam dengan Pisau Kukrinya ini Pernah Takluk dengan Pasukan TNI di Kalimantan
Malam itu, Habibie menelepon Soeharto.
Namun, pemimpin Orde Baru itu enggan bicara.
Cerita Habibie menelepon Soeharto pada 20 Mei 1998 malam dikonfirmasi oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie.
Malam itu, Jimly tengah ada di kediaman BJ Habibie.
Saat sejumlah menteri datang untuk menyatakan mundur dari Kabinet Pembangunan VII ke rumah Habibie, saat itu pula, wakil presiden meminta ajudannya menelepon ajudan Presiden Soeharto untuk meminta waktu bertemu.
Namun, kata Jimly, telepon itu justru diserahkan ajudan Pak Harto kepada Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid.
"Mensekab malam itu langsung bicara ke Pak Habibie intinya 'Bapak tidak perlu bertemu dengan Presiden malam ini. Besok Presiden akan mundur dari jabatan presiden'," kata Jimly dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi, Senin (21/5/2018).
Bagi Probosutedjo, ruang tamu Cendana malam itu tak akan pernah ia lupakan.
Baca: Fedora Lari dan Menangis di Pelukan Ayah, sempat Cemas Tak Sekamar Pembawa Baki
Baca: Bukan Marah Atau kesal, Soekarno yang Terkejut Karena Guncangan Bom Tertawa Lihat 2 Sosok ini
Dengan wajah redup namun tenang, ungkapnya, Soeharto mengatakan dengan lirih, "Saya akan mengundurkan diri baik." Probosutedjo sempat menanyakan siapa yang akan menjadi presiden setelah Soeharto lengser, dengan singkat Soeharto menyebut nama Habibie.