Tuan Guru Bajang Ungkap Sikap Keras Jokowi Saat Mengunjungi Korban Gempa
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGB M Zainul Majdi mengungkapkan sikap keras Presiden Joko Widodo.
Bahkan tempat wudhunya pun dibuat darurat dengan air yang ditampung di drum besar.
Baca: Jawaban Ibunda Cinta Laura, Saat Pacar Sang Anak Dikatakan Jelek oleh Warganet
Seolah tak peduli dengan hal tersebut, Jokowi tetap bersikeras untuk melaksanakan salat di musala tersebut.
Peristiwa itu pun diabadikan dan diunggah di akun Instagram TGB.
Mereka kompak berwudhu saling berhadapan.
Dalam keterangan yang ditulis TGB, air di musholla darurat tersebut juga minim dan kondisi mushollanya tidak layak.
Namun Jokowi bersikeras ingin sholat di sana.
Baca: LIVE STREAMING! Indonesia U-23 vs Palestina U-23 serta Head to Head Kedua Tim di Asian Games 2018
"Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu maghrib, Beliau ajak kami shalat.
Ajudan ingatkan, musholla tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat disitu. . ."
Awalnya, Jokowi mempersilahkan TGB untuk menjadi imam Sholat Magrib.
Namun TGB menghormati Jokowi dan mempersilahkannya untuk menjadi Imam Sholat Maghrib.
Baca: Dua Pelajar Tewas di Depan SMA 1 Pijoan, Saksi Mata Sebut Truk Fuso dari Arah Jambi ke Bulian, Kabur
"Tiga kali kali Pak Jokowi mempersilahkan saya jadi imam, "Ayo, Tuan Guru".
Saya minta Beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan shalat sehari-hari Beliau."
TGB juga membeberkan surat pendek yang dibaca Jokowi saat menjadi imam Sholat Maghrib.
Baca: Dua Pelajar Tewas di Depan SMA 1 Pijoan, Saksi Mata Sebut Truk Fuso dari Arah Jambi ke Bulian, Kabur
"Ternyata bacaan Beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca Surah Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Surah Quraish.
Habis shalat, zikir ditutup doa Beliau: Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna.
Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapujagat.
Terakhir mushafahah dengan jamaah.
Terima kasih Bapak Presiden. Maghrib yang berkesan. Lombok 13 Agustus 2018." tutup TGB