Jalan Khusus Batu Bara Dirumuskan, Berikut Rutenya

Rapat terkait jalur khusus batubara masih berlangsung di ruang utama Kantor Gubernur Provinsi Jambi.

Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/SAMSUL BAHRI
Ilustrasi: truk batu bara 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Fadly

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rapat terkait jalur khusus batubara masih berlangsung di ruang utama Kantor Gubernur Provinsi Jambi.

Bupati Muaro Jambi telah memperbolehkan transportasi batu bara melalui wilayahnya, "asalkan dari jam 18.00 Wib, sampai Jam 06.00 wib," jelasnya.

Bupati juga meminta agar para pengemudi baru bara bisa memarkirkan kendaraannya dengan rapi, "siapkan lah kantong parkir, yang rapi," jelasnya.

Anggota dari asosiasi angkutan batu bara pun meminta agar pihak pengusaha batu bara mempersiapkan kantong kantong tersebut, "kami meminta agar pengusaha batu bara yang menyediakan," ungkapnya.

Sementara itu, pengusaha batu bara yang berada di kawasan MuaroJambi Azrim Usman mengatakan akan berkoordinasi kembali kepada seluruh perusahaan baru bara yang berada di Muaro Jambi, "karena perusahaan batu bara yang berada di Muaro Jambi hanya lima perusahaan, saya akan coba meminta teman teman yang lain," ungkapnya

Tetapi, ia menyanggupi untuk membuatkan kantong parkir khusus batubara, Sementara itu Ketua Komunikasi Angkutan Batu Bara mengatakan pihaknya menerima hasil rapat yang diadakan oleh pemprov dan Forkopimda Jambi, "kita terima, dan kita sepakati bersama untuk lebih baik kedepannya," ungkapnya.

Ia juga mengatakan supir batu bara se-Provinsi Jambi itu berjumlah 1.700, "dan yang aktif sebanyak 1.400 angkutan," ungkapnya.

Untuk rute jalur batu bara ia mengatakan jalur mulai dari Bungo ke Talang Duku, Tebo melewati Kabupaten Muara Bulian dan langsung ke Jambi, menuju Talang Duku, kemudian dari Sarolangun tetap melewati Muara Bulian dan menuju Talang Duku, jelasnya.

Ia menyampaikan kesepakatannya memenuhi permintaan masyarakat dan Pemprov Jambi agar para angkutan batu bara hanya beropesai dari Jam 18.00 Wib sampai 06.00 Wib, "sangat kita sepakati bersama keputusan tersebut, dan saya rasa ini keputusan yang bijak dan kita tunggu-tunggu," ungkapnya.

Ia juga sempat berkomentar tentang banyaknya truk batu bara yang memakan korban jiwa, "ini adalah pelajaran juga bagi kita, kita tidak bisa menyalahkan satu sama lain, tetapi kami dari asosiasi akan membenahi hal tersebut mulai dari jam keberangkatan, jarak tempuh dan juga kecepatan," ungkapnya.

Sementara itu, Wakapolda Jambi Brigjend Pol Ahmad Haydar yang turut hadir dalam rapat tersebut mengatakan akan membuat rambu-rambu yang jelas terkait tulisan waktu operasi Batu Bara, "dan juga masyarakat diharapkan tidak anarkis, jika terjadi sesuatu, maka laporkan ke kita, nantinya kita akan buatkan pos terpadu di beberapa titik," ungkapnya.

Untuk pos direncanakan akan didirikan dua pos, "kami siap utuk personil jika memang diperlukan, di sana akan bercampur, ada dari dishub, polri, Asosiasi juga akan ada di sana," ungkapnya.

Direncanakan pos tersebut akan dibangun di Kabupaten Batang Hari, dan juga Kabupaten Muaro Jambi.

Sementara itu Asisten 1 Pemprov Jambi Apani mengatakan pertemuan ini dihadiri oleh Pemkab Batang Hari, Pemkab Muaro Jambi, asosiasi pengusaha batu bara, asosiasi Angkutan Batu Bara, dan juga ikatan keluarga Kumpe.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved