Saat-saat Terakhir Soekarno, Guruh 'Bapak Dicurigai Meninggal Tak Wajar'

Dewi Soekarno secara blak-blakan menyatakan bahwa mendiang Bung Karno meninggal secara tak wajar.

Editor: Suci Rahayu PK
Saat-saat terakhir Bung Karno 

Tanggal 21 Juni 1970. menjelang subuh, Guruh dibangunkan ibunya.

"Nak, pergilah ke Bapak. Keadaan Bapak mulai gawat. Sewaktu-waktu bisa terjadi sesuatu pada Bapak. Ibu tetap di rumah saja dan akan berdoa dari jauh," ujar Bu Fatmawati seperti ditirukan Guruh.

Bersama empat kakaknya, Guntur, Megawati, Rachmawati, dan Sukmawati, berangkatlah Guruh ke RSPAD Gatot Subroto tempat ayahnya dirawat.

"Kami hanya diizinkan melihat Bapak sebentar, lalu dokter minta kami keluar ruangan. Lalu sekitar pukul 06.15 kami diminta masuk lagi. Pukul 06.30 Bapak meninggal," tuturnya.

Kini sudah 28 tahun Bung Karno tiada. Kendati demikian, Guruh mengaku tak pernah mendapat surat atau akte kematian ayahnya.

"Pernah saya tanyakan pada Mas Guntur, apakah pegang akte kematian Bapak. Ternyata Mas Guntur tidak tahu-menahu. Saya pun lantas berupaya mengurus akte kematian Bapak sebagaimana layaknya anggota masyarakat lain."

Untuk itu, Guruh datang ke RSPAD untuk minta surat kematian.

Anehnya, "Pihak rumah sakit tidak berani memberikan surat kematian. Malah, saya diminta mengurusnya ke Sekretariat Negara."

Saran itu ia ikuti. "Saya temui Pak Moerdiono yang saat itu menjabat Mensesneg. Tapi sampai sekarang, belum juga ada hasilnya," keluh Guruh yang memang ditunjuk keluarganya untuk mengurus segala hal yang berurusan dengan peninggalan Bung Karno. (Intisari)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved