Gempa Bumi Lombok

Gempa Lombok, Korban Meninggal DuniaTambah Jadi 387 Orang, Pengungsi 387.067 Orang

Korban 387 orang meninggal, 13.688 orang luka-luka. Pengungsi tercatat 387.067 jiwa tersebar di ribuan titik.

Editor: Duanto AS
Pasien menjalani perawatan di tenda pengungsian yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018). Sebanyak 151 pasien rawat inap dan korban gempa menjalani perawatan di tenda dikarenakan kondisi RSUD Kota Mataram yang rusak akibat gempa.(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNJAMBI.COM, LOMBOK - Memasuki hari keenam pasca gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat dan Bali, penanganan darurat masih terus diintensifkan.

Masa tanggap darurat penanganan dampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat berakhir pada hari ini, Minggu (11/8/2018).

Namun, mempertimbangkan masih banyak masalah dalam penanganan dampak gempa, Gubernur Nusa Tenggara Barat memutuskan untuk memperpanjang 14 hari masa tanggap darurat, yaitu terhitung Minggu-Sabtu (12-25/8/2018).

Kondisi di lapangan masih banyak permasalahan, seperti masih adanya korban yang harus dievakuasi, pengungsi yang belum tertangani dengan baik, gempa susulan yang masih terus berlangsung bahkan gempa yang merusak dan menimbulkan korban jiwa, dan lainnya.

Dengan adanya penetapan masa tanggap darurat maka ada kemudahan akses untuk pengerahan personel, penggunaan sumber daya, penggunaan anggaran, pengadaan barang logistik dan peralatan, dan administrasi sehingga penanganan dampak bencana menjadi lebih cepat.

Berdasarkan data yang diterima Tribunnews dari Sutopo Purwo Nugroho, Kepala pusat Data Informasi dan Humas BNPB, hingga Sabtu (11/8/2018) tercatat 387 orang meninggal dunia dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 334 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Timur 10, Kota Mataram 9, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang.

Diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan roboh, dan adanya korban meninggal yang belum didata dan dilaporkan ke posko.

"Jika di Kabupaten Lombok Timur kemarin dilaporkan 11 orang meninggal dunia. Setelah diverifikasi ternyata terjadi pencatatan ganda. Satu korban dilaporkan 2 kali karena menggunakan nama panggilan dan nama lengkap.," kata Sutopo.

Sementara itu, sebanyak 13.688 orang luka-luka.

Pengungsi tercatat 387.067 jiwa tersebar di ribuan titik.

Ratusan ribu jiwa pengungsi tersebut tersebar di Kabupaten Lombok Utara 198.846 orang, Kota Mataram 20.343 orang, Lombok Barat 91.372 orang, dan Lombok Timur 76.506 orang.

Angka pengungsi berubah-ubah karena banyak pengungsi yang pada siang hari kembali ke rumah atau menengok kebunnya, tetapi pada malam hari kembali ke pengungsian.

Baca: Memasak Mie Instan Juga Miliki Cara yang Tepat, Ini Tipsnya Agar Tetap Sehat Saat Dikonsumsi

Baca: 2 Zodiak Ini MIliki Sifat Jujur dan Bijaksana, Bintang Lain Curhatlah ke Mereka

Baca: Misi Rahasia, Tahu-tahu Suami di Pesawat Terbang, Mengungkap Kehidupan Istri Anggota Kopassus

Selain itu menurut Sutopo, belum semua titik pengungsi terdata.

Juga terdapat sebagian warga yang harusnya tidak perlu mengungsi karena kondisi rumah masih berdiri kokoh tanpa kerusakan tetapi ikut mengungsi karena trauma dengan gempa.

Semuanya itu menurut Sutopo memerlukan bantuan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved