Karier dan Perusahaan ''Besutan'' Sandiaga Uno, Triliunan, Ternyata Harta Lebih Banyak dari Prabowo
Krisis moneter 1997 mengakibatkan perusahaan tempat Sandiaga bekerja bangkrut. Dia tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya, lalu ...
TRIBUNJAMBI.COM - Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Nama Sandiaga Uno muncul saatwaktu injury time pendaftaran yang ditutup KPU RI pada Jumat (10/8/2018).
Sebelumnya, sosok Sandiaga Uno diperhitungkan di dunia politik, setelah berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.
Apa yang membuat Sandiaga Uno "istimewa"?
Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno merupakan seorang pengusaha kaya yang terbilang sukses.

Dia berada di posisi 85 dalam daftar 100 orang terkaya versi majalah bisnis Globe Asia.
Tercatat, Sandiaga Uno memiliki kekayaan sekira 500 juta dollar AS atau sekira Rp 7,2 triliun (dengan kurs tukar rupiah Rp 14.531)
Pada 2018, kekayaan Sandiaga Uno menurun menjadi 300 juta dollar AS atau sekira 4,3 triliun.
Di laporan kekayaan saat menjadi peserta Pilkada DKI Jakarta pada 2016, tercatat, Sandiaga Uno memiliki harta kekayaan terbanyak di antara calon lainnya. Dia memiliki harta Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS.
Selain itu, Sandiaga Uno juga memiliki logam mulia dengan nilai tertinggi dengan nilai jualnya mencapai Rp 1,5 miliar.
Logam mulia itu diperoleh Sandi pada 2015, yang berasal dari hasil sendiri.
Bandingkan dengan harga kekayaan Prabowo Subianto
Sosok Prabowo Subianto merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, lahir dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.
Dia menekuni karier di bidang militer, hingga kemudian pensiun dan meninggalkan Indonesia. Dia tinggal di Yordania dan Jerman, kala itu dan menekuni bisnis bersama sang adik, Hasyim yang telah lebih dulu menjadi pengusaha.
Baca: Rommy Sebut Jokowi - Maruf Amin Berikan Coattail Effect, Apa Artinya? Ini Latar Belakangnya
Baca: Hanura Wajibkan Kader Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Baca: Kekayaan Jokowi & Prabowo Kembali di Kuak, ini Perbedaan Keduanya Saat Bertemu Lagi di Pilpres 2019
Setelah tujuh tahun menekuni bisnis, dia kembali ke tanah air.
Pada 2004, Prabowo mencoba mengajukan diri menjadi capres melalui konvensi Partai Golkar. Meski demikian, dia belum berhasil di konvensi tersebut dan kemudian membangun jaringan tani.
Melansir Kompas.com, berdasarkan laporan harta kekayaan KPK pada 20 Mei 2014, Prabowo memiliki total harta kekayaan Rp 1,6 triliun dan USD 7,5 juta atau sekitar Rp 105 miliar (kurs Rp 14.000).
Dalam laporannya itu, Prabowo tercatat punya tiga peternakan dengan nilai sekira Rp 12 miliar.
Prabowo juga punya kepemilikan saham 26 perusahaan dengan nilai Rp 1,5 triliun.
Pada Mei 2009, Prabowo juga sempat melaporkan harta kekayaannya kala mendampingi Megawati yang maju Pilpres 2009. Saat itu, total hartanya sekira Rp 1,57 triliun dan 7,57 juta Dollar Amerika.
Pada Pilpres 2019, dua pebisnis, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, bersanding menjadi capres dan cawapres.
Menguak karier dan bisnis Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969. Dia memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut.
Dituliskan di situs wikipedia, bersama rekannya, Sandiaga mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain.
Pada 2009, Sandiaga tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Pada 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Dia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan 660 juta Dollar Amerika.
Pendidikan dan perusahaan
Riwayat pendidikan Sandiaga Uno menarik ditelusuri. Sandiaga lulusan Universitas Negeri Wichita, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude.
Kariernya diawali sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.
Baca: Usai Pendaftaran Capres dan Cawapres 2019, IHSG Menguat Hingga 0,2 Persen
Pada 1993, dia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura. Dia menjadi manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994).
Kariernya semakin moncer. Pada 1995, Sandi pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.
Tapi kariernya tak selalu lancar. Krisis moneter sejak akhir 1997 mengakibatkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Sandi pun tidak bisa lagi meneruskan pekerjaanya tersebut. Dia pulang ke Indonesia.
Pada 1997, Sandiaga mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama teman SMA-nya, Rosan Perkasa Roeslani. Satu di antara mentor bisnisnya adalah William Soeryadjaya. Kemudian, pada 1998 dia dan Edwin Soeryadjaya, putra William, mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya, di bidang usaha pertambangan, telekomunikasi, dan produk kehutanan.
Hingga 2009, ada 12 perusahaan yang sudah diambil alih oleh PT Saratoga.
Predikat orang terkaya
Beberapa media menobatkan Sandiaga menjad orang terkaya.
Pada 2007, dia dinobatkan menjadi 122 orang terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe dengan total aset perusahaan mencapai 80 juta dollar AS.
Pada 2008, dia dinobatkan menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total aset 245 juta dollar AS.
Pada 2009, Sandiaga masuk sebagai pendatang baru, peringkat 29 dalam daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes, dengan kekayaan 400 juta Dollar AS,
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM
Baca: Usai Pendaftaran Capres dan Cawapres 2019, IHSG Menguat Hingga 0,2 Persen
Baca: Polisi Bersenjata Lengkap Razia Pulau Pandan, Ini Penyebab Tim Pulang Tanpa Hasil
Baca: Cara Kopassus Masuk dan Operasi di Negara Lain, Lebih Dihormati Dibanding Pasukan AS dan Israel