Kisah Heroik Tim Sadelor, Delapan Tentara Yonif Para Raider -305 Tengkorak Obrak-abrik Daerah Musuh
Beranggotakan tentara yang awalnya dipandang sebelah mata, Tim Sadelor mampu menjadi satuan yang disegani di Operasi Timor Timur.
Saat melaksanakan latihan pra-tugas, terbersit di pikiran Paidjan untuk mewujudkan tekadnya, membuktikan bahwa lulusan Secaba angkatannya bukan Secaba Timun.
Namun ia pun tak sendiri, Paidjan dibantu oleh beberapa orang rekannya.
Muncul ide untuk membentuk satuan kecil yang andal untuk menjadi tim pemukul Batalyon Tengkorak dalam melaksanakan Operasi tersebut.
Baca: Kisah Pertempuran di Jurang Laga, Aksi Prajurit Kostrad Lumpuhkan Tentara Paling Berbahaya di Timtim
Walaupun pada saat itu Batalyon ini telah membentuk tim khusus yang dipimpin Kapten Inf. Joko Setiono dengan nama ‘Tengkorak’.
Tim Sadelor Berangkat ke Medan Perang
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Batalyon ini pun akhirnya diberangkatkan ke medan pertempuran menggunakan Kapal TNI Angkatan Laut (AL).
Demi mewujudkan tekadnya, akhirnya Paidjan bersama tujuh orang rekannya memberanikan diri untuk meminta persetujuannya kepada Danyon dan Wadanyon tentang idenya untuk membentuk satuan pemukul guna mendukung kesuksesan misi Batalyon ini di medan laga.
Ide Paidjan untuk membentuk tim pemukul terinspirasi dari Yonif Para Raider-502, yang pernah membentuk tim pemukul dalam satuan kecil yang tenar dengan nama ‘Dua Belas Jagoan’ dan terbukti efektif.
Sementara itu, tim pemukul yang dikomandoi Paidjan berjumlah delapan orang yang memiliki tekad yang sama, kesatuan hati, memiliki kapabilitas dan siap untuk menderita.
Melalui diskusi dan perbincangan, akhirnya Danyon pun menyetujui usulan Paidjan.
Keputusan Danyon didukung oleh para Danki (Komandan Kompi) yang merelakan anggotanya bergabung dengan Paidjan.
Baca: Rahasia Ilmu Hantu Kopassus yang Bikin Prajurit AS Kebingungan, Jenderalnya Sampai Ketakutan
Bukan sembarang tim, Tim Sadelor berisikan prajurit-prajurit yang andal pada bidangnya masing-masing.
Paidjan dipercaya oleh rekan-rekannya sebagai Komandan Tim sekaligus sebagai penembak runduk.
Sertu Beni Indik M dan Serda Saikan memiliki kecakapan pada bidang kesehatan/medis.