AHY dan Sandiaga Uno Muncul Jadi Kandidat Cawapres Prabowo, Bagaimana Nasib PKS?
Rupanya Cawapres Prabowo sudah mengerucut dalam pembahasan di internal tim Prabowo Subianto.
"Ya masih wacana ya. Ada yang usul," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).
Baca: Logo Resmi HUT Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, Ini Tampilan dan Maknanya
Fadli mengatakan, nama Sandiaga diusulkan bukan oleh Partai Gerindra, melainkan dari eksternal. Namun, ia enggan mengungkapkan pihak yang mengusulkan Sandiaga sebagai cawapres Prabowo.
Ia mengatakan, pihak yang mengusulkan Sandiaga sebagai cawapres Prabowo bisa berasal dari partai yang selama ini intensif menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra atau kelompok tertentu.
"Saya kira dari luar ya (usulnya)," ujar Fadli.
Sebelumnya, PKS ngotot agar salah satu kadernya bisa mendampingi Prabowo Subianto di kursi cawapres nanti.
Dengan mengerucutnya dua nama di atas tadi sudah dipastikan tak ada kader PKS yang namanya masuk dalam kandidat Cawapres Prabowo.
PKS sempat menyusulkan nama Ketua Mejelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri untuk menjadi Cawapres Prabowo.
Sebab, dalam rekomendasi Ijtima ulama GNPF yang menyebut nama Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo.
"Tidak pada tempatnya Salim memilih mundur karena dia sudah mendapat mandat, engga ada kata lain kecuali beliau tetap maju," kata Presiden PKS, Sohibul Iman dalam konfrensi pers di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018) mengutip Tribunnews.com.
PKS tetap ngotot, agar ketua umum Partai Gerindra itu memilih dari hasil Ijtima ulama GNPF.
"Kami mendukung keputusan itu. karena itu, siapapun yang akhirnya menjadi cawapres Prabowo tentu masuk dalam koridor keputusan ini," kata dia.
Dikoridor lain, kemungkinan besar akan muncul poros pasukan sakit hari sebagai poros ketiga di luar kubu Jokowi maupun Prabowo.
Poros ketiga ini diduga kuat merupakan parpol yang kecewa atau sakit hati lantaran kadernya tak dipilih menjadi Cawapres.
Sohibul Iman mengatakan poros ketiga pasangan capres-cawapres mungkin saja terbentuk jelang pendaftaran pilpres 2019.
Menurutnya, terbentuknya poros ketiga kemunkinan akan terbentuk jika ada parpol pendukung Joko Widodo yang kecewa atas pilihan cawapres dan memutuskan keluar dari koalisi.