Proyeksi PDRB Triwulan III 2018 Sebesar 4,84 persen
Hal ini juga menunjukkan bahwa inflasi yang terjadi di bulan Juli semata-mata terjadi karena faktor seasonal tanpa diikuti penurunan daya beli.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jambi memproyeksikan PDRB triwulan III 2018 sebesar 4,84 persen (yoy). Hal tersebut disampaikan Bayu Martanto usai seminar Strategi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi, yang diadakan di Swiss-Belhotel Jambi, Selasa (7/8).
"Proyeksi kami untuk PDRB triwulan III 2018 sebesar 4,84 persen (yoy), hal tersebut mempertimbangkan belanja modal pemda yang akan meningkat pada triwulan.III 2018 sesuai pola seasonal. Selain itu, realisasi anggaran pemerintah pusat juga diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, terkait persiapan pemilu 2019," jelasnya.
Baca: Dua Remaja di Maro Sebo Dibekuk Polisi, Disita 24 Bungkus Plastik Diduga Berisi Sabu
Pada triwulan II 2018, Ekonomi Provinsi Jambi tumbuh sebesar 4,70 persen (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan I sebesar 4,66 persen, namun lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27 persen (yoy).
Dikatakan Bayu Martanto, Kepala Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, secara spasial wilayah Sumatera mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 persen (yoy).
Pertumbuhan tertinggi terjadi di Sumatera Selatan 6,07 persen, diikuti Aceh 5,74 persen, Sumatera Utara 5,30 persen, Sumatera Barat 5,08 persen, Lampung 5,35 persen dan Bengkulu 5,1 persen.
Baca: 7 Foto Penampakan yang Bakal Buat Merinding! Penampakan Muncul Secara Tiba-tiba
"Berdasarkan lapangan usaha sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah informasi dan komunikasi 8,28 persen diikuti perdagangan 6,74 persen dan sektor konstruksi 6,66 persen," ujarnya.
Namun, jika dilihat dari kontribusinya, penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II berasal dari sektor pertambangan dan penggalian 1,36 persen, diikuti pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,80 persen, sektor perdagangan 0,65 persen dan konstruksi 0,45 persen.
"Jika berdasarkan pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 5, 32 persen dengan andil 3,74 persen, konsumsi RT 4,29 persen dengan andil 1,90 persen dan PMTB 6,74 persen dengan andil sebesar 1,49 persen," jelasnya.
Baca: Haji Citra Merapat Ke Demokrat, PAW Akan Segera Digelar
Cukup tingginya pertumbuhan ekonomi di triwulan II, sementara di sisi lain laju inflasi negatif (deflasi) terjadi di bulan Juli menunjukkan cukup sehatnya perekonomian Jambi.
Hal ini juga menunjukkan bahwa inflasi yang terjadi di bulan Juli semata-mata terjadi karena faktor seasonal tanpa diikuti penurunan daya beli.
Baca: Dua Sekolah di Sungai Penuh Tolak Imunisasi Campak dan Rubella
Tingginya kontribusi ekspor barang dan jasa dalam pertumbuhan ekonomi di triwulan II ini juga mengindikasikan bahwa Provinsi Jambi tetap dapat memanfaatkan momentum naiknya harga komoditas dunia khususnya batubara dan minyak bumi di tengah penurunan harga komoditas sawit dan karet.(*)