Menilik Bisnis 'Penonton Bayaran' yang Digeluti Elly Sugigi, Jika Beruntung Bisa Jadi Artis

Tentunya Anda bertanya-tanya, seperti apa sebenanya bisnis penonton bayaran tersebut? Benarkah bisnis tersebut sangat menjanjikan

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase
Ely Sugigi dan penonton bayaran 

Dia adalah penonton, salah satunya di program Realigi TransTV. Lama-lama Rina berpikir,

Baca: Pengakuan Kurir Baby Lobster, Sudah Empat Kali Terima Angkutan dari Jambi

“Mengumpulkan orang untuk jadi penonton ini ternyata bisa jadi pekerjaan, ya.” Maka, dia membuat agensi dan kini sedang memegang program Kata Hati.

Proyek pertama Mas Har adalah program Kupas Masalah Islam Remaja pada 2004.

Saat itu, dia langsung mendapat order menyediakan 150 orang.

Sementara itu, order pertama Rina lebih sedikit yakni hanya mengumpulkan sekitar 10 orang.

Dari RT sampai ke mal

Segenap penjuru kota dijelajahi para koordinator penonton untuk mencari massa.

Tempat pertama jelas lingkungan terdekat, yaitu sekitar rumah tinggal.

Pola para koordinator ini ternyata sama, yakni mendatangi ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.

Ketika permintaan semakin banyak, mereka punya cara lain untuk mengumpulkan orang.

Contohnya, mendatangi sekolah jika yang dibutuhkan anak sekolah, atau ke majelis pengajian jika yang dibutuhkan ibu-ibu.

Ketika diminta mendapatkan penonton remaja, pada awal bisnis, Rina sempat bingung. Dia kemudian memutuskan ke mal.

“Mereka banyak yang mau, tapi banyak yang kabur satu-satu. Dikira saya mau jual orang,” cerita Rina.

Namun, seiring waktu, para agensi ini tidak lagi mengalami kesulitan, termasuk ketika mendapat order permintaan berjumlah ribuan.

Kunci suksesnya adalah memperluas pergaulan. Pada akhirnya, ketika pergaulan sudah luas dan relasi terjalin, kerja sama dengan penyedia massa berskala lebih kecil bisa lebih mudah.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved