Profil

Kapolsek Jambi Selatan AKP Rita Purnama Sari, Tumbuh dan Besar di Keluarga Dominan Militer 

“Hanya ada dua kata penyebab kegagalan di dalam hidup kita, pertama malu dan kedua takut,” ucap AKP Rita Purnama Sari, Kapolsek Jambi Selatan,

Penulis: nisyah | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/CHAIRUL NISYAH
AKP Rita Purnama Sari 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Chairul Nisyah

TRIBUNJAMBI.COM - “Hanya ada dua kata penyebab kegagalan di dalam hidup kita, pertama malu dan kedua takut,” ucap AKP Rita Purnama Sari, Kapolsek Jambi Selatan, Senin (6/8).

Tata panggilan untuk ibu dua anak ini merupakan kepala di Polsek Jambi Selatan, Kota Jambi. Jabatan itu dipangkunya sejak 26 Maret 2018 sebelumnya ia adalah Wakapolsek di tempat yang sama.

Wanita kelahiran Prabumulih 29 September 1978 ini merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Rita semasa kecilnya bercita-cita sebagai guru, akan tetapi takdir Tuhan menetapkannya sebagai seorang Polwan.

Baca: Relawan Jokowi di Jambi Akan Hadirkan Ngabalin, Juga akan Sampaikan Kritikan

“Sebenarnya semasa kecil saya punya cita-cita ingin menjadi guru, namun Tuhan berkehendak lain, “ ucapnya.

Rita bercerita, ia besar dan tumbuh di keluarga yang dominan lahir sebagai anggota militer. Ayah dan beberapa saudara nya adalah anggota TNI.

Rita semasa sekolahnya juga aktif sebagai anggota Paskibraka, cara latihan ala militer telah ia kenyam semasa sekolahnya. Ia mengatakan latihan dan Didikan Ala militer tidak jadi beban dalam kehidupannya.

“Cukup jalani dengan ikhlas, maka Tuhan akan memberikan jalan yang mudah untuk kita,” tuturnya.

Selain memiliki kewajiban atas jabatan yang ia miliki saat ini yaitu Kapolsek Jambi Selatan, Rita juga adalah seorang ibu. Menjalani dua professi yang berbeda dalam waktu yang sama tidak membebani seorang Rita.

Ia menceritakan, pembagian waktu yang baik adalah kunci utama untuk menjadi yang terbaik bagi keduanya.

Baca: Diamankan di Padang, Edi Warman Tiba di Jambi dan Langsung Jalani Hukuman

Baca: Kebakaran Lahan di Muara Tembesi, Kuat Dugaan Sengaja Dibakar

Menjadi seorang abdi nagara, Rita menceritakan bahwasanya dirinya tidak memiliki jam kerja yang pasti. Hal tersebut sempat membuat kedua anak Rita komplain dengan waktu kerja.

Untuk menjelaskan kepada kedua anaknya, Rita memiliki caranya sendiri. Rita mencoba mengenalkan dan memberitahu kepada anak-anaknya bagaimana cara ia bekerja dengan membawa kedua anaknya ke tempat ia bekerja.

Dengan melihat langsung bagaimana ia bekerja, anak-anaknya pun mulai memahami tentang pekerjaan Rita, mulai dari kenapa dan bagaimana cara Ritta bekerja sehari-hari.

Dengan demikian kedua anak Rita kini tidak lagi protes dengan jam kerja Rita.

Di dalam hidup Rita memegang prinsip, selalu lakukan yang terbaik tanpa pernah mengeluh dan menyerah sebelum melakukannya. Jangan pernah meragukan kemampuan diri sendiri karena jika kita meragukan diri kita sendiri maka orang lain sudah pasti tidak akan percaya sepenuhnya kepada kita.

Baca: Peringatan HUT ke 17 RI - Bungo akan Kirab dengan Bendera Raksasa

Baca: Tak Hadir Lagi, Diputuskan Menerima Hasil Rapat dan Penghitungan Suara Suara

Baca: Jelang Porprov 2018 - KONI Sarolangun Gelar Rapat, Masih Terkendala Pemondokan

Sebagai wanita yang mengemban tugas negara dan berkewajiban sebagai ibu, bagi Ritta bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Baginya apapun yang dilakukan dengan sebaik-baik serta tulus dari hati dan ikhlas dilakukan maka Tuhan akan selalu memberikan jalan.

Untuk itu jangan pernah takut dan malu untuk melakukan apa yang kita yakini itu baik. Melangkah lah karena langkah awal adalah penentu kesuksesan yang akan kita temukan di masa yang akan datang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved