Legenda Kopassus Berkaki Satu yang Rela Hampir Hilang Nyawa di Dalam Hutan Demi Misi
Nama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah sangat disegani sejak zaman pemerintahan Soekarno.
Dia tak sudi membocorkan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani atasannya.
Karena tak mendapat pengobatan memadai, kaki kirinya membusuk dan mengeluarkan belatung.
Dia pun rela diamputasi dengan peralatan medis seadanya.
Sayangnya, setelah ia bebas dan kembali ke Jakarta.
Karena cacat, Agus Hernoto oleh pimpinan RPKAD dikeluarkan.
Baca: Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH Jambi Adakan Lomba dan Siapkan Beraneka Hadiah
Rekan yang juga atasannya, Benny Moerdani berusaha membelanya.
Akibatnya, mereka berdua sama-sama dikeluarkan.
Nasib baik, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno (Paspampres), dan Benny ke Komando Cadangan Strategis Angkatan darat (Kostrad) di bawah Mayjen TNI Soeharto.
Di kemudian hari keduanya bergabung dengan tim Operasi Khusus pimpinan Ali Moertopo.
Setiap kali ada operasi intelijen, dipastikan Agus terlibat dan berperan aktif di dalamnya.
Dia misalnya pernah terlibat dalam operasi Komodo yang merupakan persiapan menuju serangan Seroja di Timor-Timur.
Agus ditunjuk langsung oleh Kepala BAKIN kala itu Letnan Jenderal TNI Yoga Soegama untuk mencari informasi mengenai keberadaan pos-pos musuh dan menentukan "dropping zone" yang aman.
Baca: VIDEO: Indonesia Buat Sejarah, Poco-poco Masuk Rekor Dunia, Ini yang Dilakukan 65 Ribu Orang
Salah satu informasi menarik yang terungkap dalam buku Legenda Pasukan Komando adalah medali "Bintang Sakti" yang kemudian diterima Agus pada 1987.
Penghargaan itu terkait dengan keberaniannya menanggung derita saat dipaksa membocorkan informasi di Papua pada 1962.
Saat itu yang menerima medali paling bergengsi dari Presiden Soekarno cuma Benny dan Untung.