Gempa Lombok 7 SR Potensi Tsunami, Sebelumnya Sempat Terjadi 564 Gempa Susulan Hingga Sabtu Kemarin
Gempa hari ini di Lombok kembali terjadi di Lombok Utara dengan kekuatan 7 SR pada hari ini.
Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
TRIBUNJAMBI.COM - Gempa hari ini di Lombok kembali terjadi di Lombok Utara dengan kekuatan 7 SR pada hari ini.
Menurut Laman BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 18:46:35 WIB, 5 Agustus 2018.
Dengan kekuaran gempa 7.0 SR, 15 Km dengan lokasi 8.37 LS - 116.48 BT 18 km BaratLaut LOMBOKTIMUR-NTB
Sesuai keterangan BMKG, Gempa yang terjadi berpotensi Potensi TSUNAMI dan untuk diteruskan ke masyarakat.
Belum diketahui apakah ada kerusakan ataupun korban baik jiwa maupun luka akibat gempa ini.
Nusa Tenggara Barat memasuki masa tanggap darurat selama tujuh hari pascagempa.
Seperti diketahui, Lombok diguncang gempa bumi 6.4 skala richter pada 29 Juli 2018.
Meski telah 5 hari berlalu, hingga Sabtu (4/8/2018), tercatat sebanyak 564 gempa susulan mengguncang Lombok.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari dari unggahan Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Lewat akun @Sutopo_PN, pada 4 Agustus 2018, ia membagikan sebuah postingan.
Jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok masih ditutup. Pendaki dan wisatawan dilarang naik. Gempa susulan terus terjadi. Sudah 564 kali gempa susulan hingga 4/8/2018 pagi. Status Gunung Rinjani Waspada (level 2). Radius 1,5 km dari Gunung Barujari daerah yang berbahaya. pic.twitter.com/9P3DZfAihz
Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 4 Agustus 2018
"Jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok masih ditutup. Pendaki dan wisatawan dilarang naik. Gempa susulan terus terjadi. Sudah 564 kali gempa susulan hingga 4/8/2018 pagi. Status Gunung Rinjani Waspada (level 2). Radius 1,5 km dari Gunung Barujari daerah yang berbahaya," tulis @Sutopo_PN.
Sutopo menulis bahwa hingga kini jalur pendakian gunung Rinjani masih ditutup.
Bahkan ia menyebut bahwa dalam radisu 1,5 km dari Gunung Barujari merupakan daerah yang berbahaya.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Jabar, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, memberikan sejumlah rekomendasi teknis untuk beberapa pihak terkait gempa tersebut.