Hari Lahir Gus Dur 4 Agustus atau 7 September? Dari Ibunda Lupa Tanggal sampai Ganti Nama 'Wahid'

4 Agustus atau 7 September? Aneh tapi nyata, ibunda Gus Dur ternyata tidak tahu persis kapan anaknya lahir.

Editor: Duanto AS
Gus Dur pada 1960-an. (wikipedia) 

TRIBUNJAMBI.COM - Anda pasti mengetahui Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur? Namun, belum tentu Anda mengetahui tanggal ulang tahunnya.

Ada cerita menarik seputar tanggal lahir Gus Dur, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari.

Gus Dur lahir di Denanyar Jombang, Jawa Timur, dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Dia lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940.

Nah, ada kepercayaan bahwa Gus Dur lahir pada 4 Agustus.

Namun, kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya merupakan kalender Islam. Apabila dalam kalender Hijriah berarti Gus Dur lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah, dan dalam kalender Masehi sama dengan 7 September 1940.

Baca: Gunakan Fairing Baru Ducati, Ini Kelebihan Motor Danilo Petrucci

Baca: Peristiwa 1958, Kisah Pasukan RPKAD Harus Bertempur Hingga Habis Lawan Teman Sendiri yang Membelot

Baca: Ini Prediksi Karier Politik Ahok Usai Bebas dari Penjara, Pengamat Bilang Bakal Moncer pada 2020

Kisah tentang tanggal lahir yang unik ini tetap dikenang banyak orang. Karena, meski Gus Dur lahir pada 7 September, sejumlah orang masih merayakan hari ulang tahun Gus Dur pada 4 Agustus.

Setiap 4 Agustus dijadikan peringatan hari lahir (harlah) Gus Dur, dan Gus Durian melakukan itu untuk mengenang sang "Bapak Bangsa" ini.

Ibunda tak tahu tanggal lahir

Tribunjambi mengutip dari kontan.co.id, Gus Dur membeberkan soal perbedaan tanggal lahirnya itu dalam sebuah wawancara yang diangkat harian Kompas pada 8 Agustus 1990.

Aneh tapi nyata, ibunda Gus Dur ternyata tidak tahu persis kapan anaknya lahir.

"ltu sebabnya saya tidak heran kalau orang-orang pada bingung kapan tepatnya saya lahir. Karenanya, terserah penafsiran oranglah," ujar Gus Dur tersenyum sambil menyebut tanggal lahirnya adalah 4 Agustus 1940.

Bulan delapan nyatanya belum tentu pula jatuh pada bulan Agustus. Pasalnya, yang diingat Gus Dur dia lahir di bulan Sya'ban menurut penanggalan Islam.

Gus Dur pada 1960-an. (wikipedia)
Gus Dur pada 1960-an. (wikipedia) ()

Tahun kelahirannya pun diragukan. Hal ini karena Gus Dur sempat menuakan diri satu tahun untuk masuk sekolah.

Tak pastinya tanggal lahir Gus Dur ini karena buku doa yang berisi tanggal lahirnya hilang saat perang.

"Ayah saya (Wahid Hasyim) ikut perang sehingga buku itu terceceh entah ke mana," ujarnya terkekeh.

Baca: Ponsel dan Kunci Motor Widodo Ikut Hangus

Gus Dur tak ambil pusing soal waktu pasti dia lahir karena tak memiliki tradisi merayakan hari ulang tahun. Tradisi merayakan ulang tahun, kata Gus Dur, baru ada setelah putrinya yang paling kecil yakni Inayah Wulandari. Sebelum-sebelumnya, Gus mengaku lebih sering lupa hari ulang tahunnya.

"Anak itu selalu ingat saya ulang tahun. Dan hanya untuk dia saja, tradisi merayakan ultah ada," katanya.

Berganti nama jadi Wahid

Gus Dur memiliki nama lengkap Abdurrahman Addakhil.

Mengutip dari wikipedia, "Addakhil" berarti "Sang Penakluk". Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.

Seorang anggota Nadhlatul Ulama membaca buku tentang Gus Dur di ruang Pojok Gusdur usai peresmian di Gedung Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Minggu (7/8). Pojok Gus Dur berisi koleksi sebagian buku, audio books, kaset, foto, dan cakram padat milik Gus Dur dan buku-buku yang ditulis Gus Dur serta buku karya penulis lain mengenai Gus Dur.
Seorang anggota Nadhlatul Ulama membaca buku tentang Gus Dur di ruang Pojok Gusdur usai peresmian di Gedung Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Minggu (7/8). Pojok Gus Dur berisi koleksi sebagian buku, audio books, kaset, foto, dan cakram padat milik Gus Dur dan buku-buku yang ditulis Gus Dur serta buku karya penulis lain mengenai Gus Dur. (ANTARA/M Agung Rajasa)

"Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".

Gus Dur merupakan putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur.
Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan.

Ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny Hj Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah.

Selamat mengenang "Bapak Bangsa"!

Baca: Ternyata ini Asal Muasal Video Asusila Cut Tari dan Luna Maya Diungkit-ungkit Lagi dan Buat Heboh

Baca: Wajah Tegang Anggota RPKAD di Pesawat, Kisah Pertempuran Vs Teman yang Membelot

Baca: Misi Rahasia, Tahu-tahu Suami di Pesawat Terbang, Mengungkap Kehidupan Istri Anggota Kopassus

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved