Suharto Kirim Pesan Misterius, Ini 4 Fakta Tewasnya Sang Sopir Taksi Online, Jasad Ada Bekas Cekikan
Suharto seorang sopir taksi online asal Jakarta ditemukan tewas di semak-semak hutan di kawasan SUmedang.
TRIBUNJAMBI.COM - Suharto seorang sopir taksi online asal Jakarta ditemukan tewas di semak-semak hutan di kawasan Umedang.
Sebelum ditemukan tewas sopir tersebut sempat mengirimkan pesan misterius tentang keberadaannya.
Saat ditemukan kondisi tubuh Suharto dalam keadaan tak wajar, tubuh korban penuh luka lebam dan dilehernya terdapat bekas cekikan.
Beredar gambar pesan WhatsApp terakhir dari seorang sopir taksi online asal Jakarta, Suharto alias Alex. Setelah sempat dinyatakan hilang, Suharto ditemukan tak bernyawa di antara semak-semak hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Tribunjambi.com melansir dari Kompas.com, Polisi terus mencari bukti -bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk dapat mengejar pelaku. Diduga kuat, korban dianiaya oleh penumpang yang mengorder taksi online.
Berikut sejumlah fakta dari kasus dugaan perampokan dan pembunuhan sopir taksi online Suharto, termasuk perjuangannya untuk mengabarkan diri dalam bahaya meski akhirnya ditemukan tewas:
1. Kirim pesan dan share location
Suharto sempat mengirimkan pesan yang menyiratkan rasa takut dan panik kepada rekannya yang bernama Kamil.
Pesan diterima Kamil sekitar pukul 17.00 WIB, Selasa (31/7/2018).
"Iya teman saya yang namanya Kamil itu dapat chat WhatsApp dari Soeharto. Isinya itu Suharto share lokasi dan bilang kalau dia kejebak dan memberi tahu kalau ada apa-apa. Ada di lokasi yang dia share," kata Maulana, kerabat korban.
Setelah membaca pesan itu, keluarga dan rekan korban terus mencoba menghubungi Suharto.
Baru sekitar pukul 20.30 WIB, Suharto mengangkat telepon, tetapi suaranya terdengar panik.
Rekan-rekan sesama sopir online di wilayah Sumedang pun turut membantu untuk mencari keberadaan Suharto.
Pada Selasa malam, Suharto ditemukan meninggal dunia di antara semak belukar di lahan milik Perhutani di Gendereg, Sumedang.
2. Pakai akun sopir online milik tetangga
Suharto (31) alias Alex adalah warga Cempaka Putih Barat, Jakarta. Setiap hari, dia bekerja sebagai sopir taksi online dengan kendaraan Daihatsu Xenia bernomor polisi B 2256 FTY.
Berdasarkan keterangan saksi, Suharto bukanlah mitra taksi online langsung.
Dia menjalankan kendaraan dengan akun onlinemilik tetangganya. Namun dia juga punya akun sendiri.
"Korban ini beroperasi di Jakarta, mobil yang dipake untuk operasional itu milik tetangganya," kata Hartoyo, Rabu (1/8/2018).
Dia diketahui sering meminjam mobil dan akun milik tetangganya untuk mengantar penumpang.
Dugaan sementara, korban dianiaya hingga meninggal dunia oleh penumpangnya. Jasadnya lalu dibuang di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk.
3. Luka bekas cekikan dan lebam akibat hantaman benda tumpul
Polisi mendapati korban dalam posisi telungkup di antara semak-semak.
Badannya terdapat luka lebam dan terdapat bekas luka akibat cekikan di leher korban.
Dari hasil otopsi tim dokter forensik RS Bhayangkara Sartika Asih, Bandung, penyebab kematian korban adalah karena benda tumpul.
"Hasil otopsi, korban meninggal akibat benda tumpul," kata Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo.
Sementara itu, polisi menduga pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membuang jasad korban di lokasi yang jauh dari pemukiman, yaitu di area Perhutani di Sumedang, 31 Juli 2018.
4. Terima order offline dari Jakarta
Hingga saat ini sudah ada 9 saksi yang dimintai keterangan kepolisian terkait kematian Suharto (31) alias Alex.
Dari keterangan para saksi, polisi mengungkapkan bahwa Suharto ternyata menerima order offline dari penumpangnya di Jakarta.
"Dia angkut penumpangnya di Jakarta, orderannya offline bukan online," kata Hartoyo.
Dari akun Facebook korban, polisi mengetahui korban mengantar penumpang dari Bekasi tujuan Subang.
Polisi menduga korban mengalami masalah di daerah Pamanukan antara pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.
Saat itu, handphone korban sulit untuk dihubungi. GPS kendaraan juga tidak aktif.
"Kami masih belum pastikan. Kami sudah cari saksi di sepanjang daerah itu," kata Kapolres. Polisi juga mendalami motif di balik kematian Suharto tersebut.