Terus Pantau ISPU, Syarif Fasha Tegaskan Kota Jambi Bukan Pengekspor Asap
Wali Kota Jambi Syarif Fasha bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota Jambi masih terus memantau ISPU di Kota Jambi
Penulis: Rohmayana | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Saat ini musim kemarau sudah mulai masuk dan dirasakan oleh warga Kota Jambi.
Tidak hanya air sungai yang surut, juga asap yang sudah mulai terasa.
Disampaikan oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota Jambi masih terus memantau ISPU di Kota Jambi.
Namun hingga saat ini ISPU di Kota Jambi masih dalam kategori baik.
"Kami akan mengeluakan status dan tindakan apabila ada indikator seperti status waspada, atau siaga. Itu tergantung ISPU nantinya,” katanya.
Baca: Toko di Jambi Ini Jual Karpet Harganya Mencapai Rp 30 Juta, Ternyata Ini Keistimewaannya
Dikatakannya bahwa Kota Jambi merupakan kota yang menjadi wilayah yang terkena dampak kabut asap.
Namun bukan produksi asap.
“Kita Kota Jambi bukan pengekspor asap namun korban kiriman asap. Apalagi sebelumnya ada hutan di salah satu Kabupaten yang terbakar dan kita juga terkena dampaknya,” katanya.
Sementara itu Ridwan, Kepala Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Jambi bahwa dalam menghadapi musim kemarau, pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada terhadap kebakaran.
Juga terutama untuk warga di kawasan padat penduduk.
Baca: Kasus Inses di Batanghari - Penangguhan Penahanan Dikabulkan, Begini Kondisi WA Sekarang
Harus lebih hati-hati sebab banyak bangunan semi permanen yang terdapat di pemukiman itu.
“Tak terkecuali pemilik perusahaan, hotel, restoran, mall, ataupun pertokoan, diimbau agar melakukan pemeriksaan kembali instalasi listrik. Harus menjalankan standar operasional terhadap penggunaan perangkat listrik, seperti tidak menumpuk saklar terlalu banyak pada satu titik sumber listrik. Hal itu dapat menjadi beban pada titik listrik, menyebabkan panas dan dapat memicu konsleting listrik,”ujarnya.
Selain itu, penggunaan gas elpiji juga harus diperhatikan, rajin melakukan perawatan, pemeliharaan dan pemeriksaan rutin secara periodik.
Khusus di daerah padat pemukiman yang lingkungannya didominasi anak-anak kecil, agar lebih berhati-hati terhadap pemakaian lilin, lampu tempel, dan korek api. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari jangkauan anak-anak.
"Karena biasanya dua hal tersebut listrik dan kompor gas bisa menjadi pemicunya,”katanya.