Kisah Soeharto yang Ubah Nama Irian Barat ke Irian Jaya, Berawal dari Bir dan Kencing

Melalui perjuangan bersenjata dengan sandi Operasi Trikora dan diplomasi tahun 1963, Irian Barat berhasil kembali dalam

Editor: Suci Rahayu PK
kolase/wikipedia/Welt-Atlas.de
Presiden RI ke-2 Soeharto dan peta Irian jaya 

Dalam kaitan penamaan itu yang dimaksud adalah Papua Nugini sendiri.

Baca: Kisah Ekspedisi Kopassus yang Dianggap Manusia Burung oleh Suku Asli yang Disebut Pemakan Manusia

Menteri Boediardjo pun merasa tersindir namun juga memahami kekhawatiran Menteri Penerangan Papua Nugini itu.

Ia lalu menjamin bahwa Papua Nugini akan aman-aman saja.

Keesokan harinya Boediardjo langsung bertindak cepat dengan menemui Presiden Soeharto.

Ia menyampaikan kekhawatiran Papua Nugini terkait penamaan Irian Barat.

Soeharto yang kemudian tanggap lalu mengganti nama Irian Barat menjadi Irian Jaya.

Tapi sesungguhnya warga Papua ternyata tidak menyukai nama Irian Jaya.

Maka setelah Pak Harto lengser oleh Presiden Gusdur nama Irian Jaya kemudian diganti dengan nama Papua.

Supertasmar, Surat Sakti Soekarno untuk Koreksi Kekeliruan Soeharto Menginterpretasi Supersemar

Polemik Surat Perintah 11 Maret 1966 selama ini lebih tertuju pada peristiwa yang terjadi di Istana Bogor.

Jenderal Soeharto (kiri) dilantik menjadi anggota Kabinet Indonesia oleh Presiden Soekarno, 29 Juli 1966. | Kompas.com
Jenderal Soeharto (kiri) dilantik menjadi anggota Kabinet Indonesia oleh Presiden Soekarno, 29 Juli 1966. | Kompas.com ()

Ketika itu, Presiden Soekarno memberi Supersemar kepada Menteri Panglima Angkatan Darat Letjen Soeharto melalui tiga jenderal, yakni Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen Muhammad Jusuf, dan Brigjen Amirmachmud.

Namun, ada sejumlah misteri yang belum terjawab selain keberadaan naskah asli atau beda interpretasi antara Soekarno dan Soeharto tentang Supersemar.

Salah satunya adalah Supertasmar, Surat Perintah Tiga Belas Maret.

Ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan Soekarno untuk mengoreksi Supersemar.

Keberadaan Supertasmar ini diungkap kali pertama oleh AM Hanafi dalam buku Menggugat Kudeta Jenderal Soeharto: Dari Gestapu ke Supersemar (1998).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved