Kisah Tragedi Kuda Tuli 27 Juli 1996, Jakarta Mencekam 22 Tahun Lalu saat Dua Kubu

27 Juli 1996. Massa kemudian berbalik mundur dari Bioskop Metropole ke arah RSCM. Beberapa di antaranya membakar bus kota yang tengah terparkir.

Editor: Duanto AS
Keluarga korban tragedi 27 Juli bersama massa dari Forum Komunikasi Kerukunan 124, Rabu (27/7/2011), mendatangi bekas kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta, untuk memperingati 15 tahun peristiwa tersebut. Mereka mendesak Presiden menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia, termasuk tragedi 27 Juli 1996. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA) 

Aparat kemudian mencegah massa pendukung Megawati yang ingin mendatangi Sekretariat DPP PDI.

Massa yang semakin lama semakin bertambah akhirnya bentrok dengan aparat yang berhasil menahan mereka selama empat jam lebih.

Massa kemudian berbalik mundur dari Bioskop Metropole ke arah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Beberapa di antaranya membakar bus kota yang tengah terparkir di depan RSCM.

Baca: 6 Jam Jelang Gerhana Bulan Total 28 Juli, akan Ada Fenomena Dua Bulan 35.000 Tahun Sekali

Massa kemudian bergerak ke Salemba dan mulai membakar gedung-gedung. Gedung pertama yang dibakar adalah Gedung Persit Kartika Chandra milik Angkatan Darat, lalu Bank Kesawan, dan Bank Exim yang berada pada satu gedung.

Massa juga merusak dan membakar gedung- gedung lain, seperti Bank Swarsarindo Internasional, Show Room Toyota, Bank Mayapada, dan gedung Departemen Pertanian, yang berlokasi di Jalan Salemba.

Awalnya, aparat keamanan hanya melakukan penjagaan agar perusakan dan pembakaran oleh massa itu tidak meluas. Namun, aparat bergerak untuk membubarkan massa dan menghentikannya.
Kerusuhan 27 Juli itu mengakibatkan 22 bangunan rusak (beberapa di antaranya dibakar), 91 kendaraan dibakar (termasuk lima bus kota dan 30 kendaraan lebih masih di ruang pameran), serta dua sepeda motor dibakar.

Sebanyak 171 orang ditangkap dalam kerusuhan tersebut, karena melakukan pengrusakan dan pembakaran. Dari 171 orang itu, 146 orang massa pro-Megawati Soekarnoputri dan oknum-oknum lain, sedangkan 25 orang lainnya pro-Soerjadi. (Aswab Nanda Pratama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: 27 Juli 1996, Peristiwa "Kudatuli""

Baca: Agnez Mo Pakai Tiktok Bikin Heboh Netizen, Rilis Cuplikan Single dengan Chris Brown

Baca: Tanpa Senjata Anggota Kopaska Ini Terobos Kapal Perang Malaysia, Lawan Dibuat Kocar-kacir

Baca: Kisah Pendaratan 15 Personel RPKAD di Tengah Kepungan Kapal Belanda, Misi Penuh Mara Bahaya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved