Kisah Pembuatan Kain Kiswah Penutup Kabah, Butuh Sutera 670 Kg dan Benang Emas 15 Kg
Biaya pembuatan kiswah mencapai SR 17.000.000. Kain ini memiliki luas 658 meter persegi dan terbuat dari sutera seberat 670 Kg.
TRIBUNJAMBI.COM - Mengapa Kain Kiswah itu istimewa? Mengapa seorang pengusaha mau membelinya saat lelang sampai dengan harga Rp 450 juta?
Tidak banyak orang yang tahu, ada keistimewaan di kain penutup Kabah itu.
Kiswah merupakan kain penutup Kabah. Biasanya, kain ini diganti setiap 9 Dzulhijjah, peninggalan Islam.
Dirangkum tribunjambi.com dari beberapa sumber, penggantian kain itu ketika jemaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim Haji.
Perlu diketahui juga, nama kiswah dalam bahasa Arab berarti 'selubung' (kain yang dikenakan pada peti). Tercatat di wikipedia, nama itu seasal dengan kata kisui dalam bahasa Ibrani.
Dipotong-potong dan pelindung panas
Menarik diketahui, setiap tahun, kain kiswah lama diangkat, dipotong-potong menjadi beberapa bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, semisal pejabat Muslim asing yang berkunjung dan organisasi asing. Ada dari mereka turut bertukar suvenir haji.
Pembuat kiswah yang terkenal pada masa Jahiliah, yaitu ad-Dibaj Natilah binti Hibban, ibu dari Abbas bin Abdul Muthalib.
Pada masa-masa sebelumnya, Umar bin Khattab memotong-motongnya dan membagi-bagikannya kepada para jamaah yang hendak menggunakannya sebagai pelindung dari panasnya suhu kota Mekkah.
Saat ini, biaya pembuatan kiswah mencapai SR 17.000.000. Kain ini memiliki luas 658 meter persegi dan terbuat dari sutera seberat 670 Kg.
Catatan wikipedia, jahitannya terdiri dari benang emas seberat 15 Kg. Kain ini terdiri dari 47 bagian kain dan masing-masing kain memiliki panjang 14 meter dan lebar 101 meter.
Baca: 12 Bus Damri dan 3 Pesawat Garuda untuk CJH Jambi
Baca: Kisah Cinta Nikita Mirzani dan Dipo Latief, Perasaan Itu Muncul di Pertemuan Kelima
Baca: Live Streaming Manchester United vs AC Milan, Siaran Langsung ICC 2018 di TVRI dan INews
Kiswah dipasang mengitari Kabah dan direkatkan ke tanah menggunakan cincin tembaga jahitan ayat-ayat Quran. Dulu itu dirancang secara manual, namun sekarang dibantu komputer yang mempercepat masa pembuatan kain.
Lelang di KPK
Satu di antara potongan Kain Kiswah yang berada di Indonesia dimiliki Suryadharma Ali, mantan Menteri Agama. Dari mana asal usul potongan Kain Kiswah penutup Kabah, yang pernah dimiliki Suryadharma Ali?
Mantan Menteri itu disebut-sabut menerima potongan Kain Kiswah itu dari seorang pengusaha bernama Cholid Abdul Latief Sodiq Saefudin. Peristiwa itu pada musim ibadah haji 2010.
Informasi yang dihimpun, kain Kiswah itu diberikan Cholid, lantaran empat rumah miliknya di Syare Mansyur dan Thandabawi disewa oleh Kementerian Agama untuk jemaah haji.
Pada Rabu (25/7/2017, Kain Kiswah atau penutup Kabah milik mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali, menjadi rebutan belasan peserta lelang.

Lelang harta benda itu dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.
Suasana lelang berlangsung sengit, lantaran peserta berebut.
Juru lelang menaikkan harga sembari mendengar penawaran dari para peserta lelang.
Kesengitan tawaran dari belasan peserta lelang, mulai memanas pada titik Rp 100 juta hingga Rp 300 juta. Akhirnya, tak disangka, kain itu akhirnya terjual Rp 450 juta.
Baca: Jangan Lewatkan, Ini Jadwal Siaran Langsung ICC 2018, Ada 10 Tim Besar Tampil
"450 satu kali, 450 dua kali, ada yang lain? 450, tiga kali. Ya selamat, saya nyatakan sebagai pemenang," kata juru lelang sambil mengetuk palu.
Akhirnya, kain berukuran 80x59 sentimeter itu jatuh ke tangan seorang pengusaha bernama Muhammad Jufri Saad.
Lelaki asal Madura yang menjalankan usaha besi tua, itu mengaku memang sudah mengincar Kain Kiswah. Sebab, bagi Jufri, kain itu merupakan salah satu koleksi terbaik yang bisa dimiliki seorang Muslim.
"Jadi kami keinginan untuk koleksi di rumah dan Alhamdulillah dengan angka Rp 450 juta. Kalau kami nilai, di Mekkah itu lebih mahal daripada harga yang ada di KPK ini," kata Jufri.
"Kain khusus kiswah ini memang mulai seminggu kemarin saya incar sampai sekarang. Alhamdulillah juga dapat ini," tuturnya.

Bahkan, kata Jufri, kain ini sebenarnya tak dijual di mana pun, melainkan merupakan pemberian berharga dari Kerajaan Arab Saudi.
"Itu Rp 1 miliar saja enggak dapat, enggak ada barang, mana ada jual kecuali kerajaan yang kasih, kan. Itu kan dari kerajaan saja, itu kalau kita enggak dapat," kata dia.
Pria yang sudah mengikuti kegiatan lelang di KPK tujuh kali ini menyatakan, kain kiswah itu akan ia bingkai sebagai barang koleksinya.
Baca: Kain Kiswah Penutup Kabah Milik Suryadharma Ali, Akhirnya Jatuh ke Tangan Jufri
Baca: Kisah Cinta Nikita Mirzani dan Dipo Latief, Perasaan Itu Muncul di Pertemuan Kelima