Operasi Bunuh Diri Lewat 'Torpedo Manusia' Pernah Disiapkan Kopaska Dalam Operasi Trikora

Pasukan elite Indonesia yang berkontribusi di operasi itu adalah Pasukan Katak (Paska) TNI Angkatan Laut (AL).

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Defencyclopedia
Torpedo Manusia 

Dari mekanisme kerjanya, ujung torpedo diangkut menggunakan sebuah speedboat kecil yang digerakan motor tempel 100TK.

Speedboat itu sendiri dikemudikan oleh seorang sukarelawan yang akan mengarahkan dan membenturkan ujung torpedo kepada kapal musuh.

Baca: Awal Mula Terbentuknya Pasukan Elite Kopassus, Ada Campur Tangan Eks Pasukan Khusus Belanda

Ilustrasi Torpedo Manusia
Ilustrasi Torpedo Manusia (Net)

Sesaat sebelum speedboat beserta torpedo membentur kapal musuh, pengemudi akan melompat menggunakan kursi pelontar.

Fungsi kerja kursi lontar pada torpedo mirip kursi lontar jet tempur.

Mayor Urip yang makin penasaran karena belum pernah dilibatkan dalam operasi torpedo manusia dan juga tak pernah diberi petunjuk pemakaiannya atau cara operasinya jelas tak bisa menolak perintah karena sedang berada di front terdepan.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan diam-diam Mayor Urip melakukan uji coba pada sukarelawan dan speedboatnya.

Ternyata mesin tempel yang terpasang bukan 100 TK melainkan 50 TK.

Para sukarelawan juga belum melakukannya di lautan terbuka.

Baca: Konsen Soal Perlindungan Hutan, Pemerintah Jerman Lihat Hasil MoU di Kerinci

Apalagi kursi lontarnya yang katanya terpasang ternyata tidak ada sehingga pelaku harus melompat sendiri sebelum torpedo meledak.

Tanpa kursi lontar pengemudi human torpedo dipastikan tewas akibat kedakan TNT seberat 100 kilogram.

Namun yang membuat Mayor Urip geleng-geleng kepala adalah mekanisme detonasi yang tidak berfungsi sama sekali.

Tidak berfungsinya torpedo itu terbukti ketika dilaksanakan tes dengan menerjangkan perahu tempel bermuatan torpedo TNT 100 kilogram tanpa manusia dalam kecepatan 25 knot ke salah satu tebing karang yang lokasinya berada di teluk yang sunyi.

Ternyata torpedo yang diterjangkan sama sekali tidak meledak.

Setelah meledakkan TNT 100 kilogram yang berada di ujung torpedo dengan keterampilan khusus dan perangkat demolisi, Mayor Urip beserta 10 anak buahnya yang turut dalam uji peledakan torpedo pun kembali ke Daerah Kumpul I.

Baca: Bak Hantu, Kisah Benny Moerdani, Intelijen Kopassus yang Rela Hilang dari Istri Demi Misi Rahasia

Ketika Mayor Urip melaporkan hasil uji cobanya ke Panglima ATA-17, Komodor Sudomo ternyata tidak keluar komentar apa pun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved