Dari Bulan Dimakan Naga Hingga Kebaikan Berlipat Ganda, Inilah Mitos Gerhana Bulan 28 Juli 2018

Fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang akan kembali terjadi di bulan Juli 2018 ini. Tepatnya, tanggal 28 Juli 2018

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Bisakali.com
Ilustrasi 

Banyak suku pribumi Amerika mengatakan gerhana bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi, menurut Farmer's Almanac.

Hal ini berdasarkan pada kepercayaan mereka.

Sebab, bulan dipercaya sebagai pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.

Baca: Live TV One Borneo FC Vs Barito Putera Liga 1 2018 Live Streaming Disini Siaran Langsung

4. Dimakan naga

Ilustrasi
Ilustrasi

Kata 'gerhana' dalam bahasa Tiongkok adalah shi, yang juga berarti 'makan'.

Orang Tiongkok percaya bahwa menghilangnya bulan disebabkan karena ada naga yang memakannya.

Sehingga orang Tiongkok akan menembakkan meriam ke arah bulan untuk menakuti naga.

Baca: Jadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2018, Luka Modric Sebut Hal Ini

5. Pertanda datangnya penyakit

Ilustrasi
Ilustrasi

Zaman dahulu, orang Eskimo menganggap hiangnya bulan sebagai tanda bahwa bulan sedang mengidap penyakit serius.

Jadi, sipapun yang terkena sinar bulan 'berpenyakit' akan mengalami nasib sama.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari sinar gerhana Bulan.

Baca: Sempat Hentikan Final Piala Dunia 2018, Pussy Riot Lari Masuk Lapangan Saat Kroasia Menyerang

6. Bulan diracuni

Orang Jepang memiliki takhayul bahwa bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.

Orang Jepang khawatir, racun yang ada di bulan itu akan jatuh ke bumi saat gerhana terjadi.

Sehingga orang-orang akan menutupi sumur agar airnya tak tercampur racun dari bulan. (*)

Baca: Diduga Korban Pembunuhan, Jasad Supartini Ditemukan Mengapung Dalam Kondisi Mengenaskan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved