Densus 88 Amankan Satu Keluarga di Bantul, Ini Identitas Mereka
“Puluhan, mungkin sampai 50 orang, mereka berpencar di sekitar rumah Pak Gutomo,” katanya.
TRIBUNJAMBI.COM, BANTUL - Satu keluarga terdiri dari suami - istri atas nama Gutomo - Tri Mulyani dan kedua anak yang tinggal di Dusun Kerto RT 09, RW 08, Pleret, Pleret, Bantul diamankan tim Densus 88 Mabes Polri.
Hingga Kamis (12/7/2018), istri dan dua anak telah pulang ke rumahnya.
Sementara penangkapan keduanya dilakukan Rabu (11/7/2018) sore.
Baca: Nangis Saat Ditunjukkan Foto Dipo Latief, Nikita Mirzani Juga Bilang Begini
Nur Habibah, seorang warga setempat yang berada di lokasi saat penangkapan mengatakan, ada banyak anggota Densus 88 ketika itu.
“Puluhan, mungkin sampai 50 orang, mereka berpencar di sekitar rumah Pak Gutomo,” katanya.
Satu di antara titik yang mendapat pengawasan menurut Nur adalah masjid kampung yang berjarak hanya sekitar 500 meter dari rumah Gutomo.
Karena saat proses penangkapan berjalan, Gutomo diketahui sedang menjalani ibadah salat Ashar secara berjamaah dengan warga lain di masjid tersebut.
“Jadi petugas (Densus 88) ini sudah tersebar di sekitar masjid. Mereka menunggu salat selesai. Begitu Pak Gutomo keluar masjid langsung diamankan petugas. Kepalanya juga langsung ditutup dengan kain hitam (sebo) terus langsung dibawa petugas pakai sepeda motor,” kata Nur pada Tribunjogja.com, kemarin.
Nur pun mengaku sempat panik karena banyaknya petugas Densus 88 yang ketika itu berada di lokasi.
Nur yang tampak panik sempat didatangi petugas Densus 88.
Baca: Prediksi Prancis vs Kroasia di Final Piala Dunia 2018 - Dua Hewan Ini Meramal, Prediksi kalian?
Ia dan para warga diminta untuk tetap tenang dan tidak diperkenankan mengambil foto maupun video selama proses penangkapan berjalan.
Sementara istri Gutomo, sepengetahuan Nur juga sempat dibawa oleh petugas beserta kedua anaknya menggunakan mobil sebelum akhirnya diperbolehkan kembali ke rumah.
Namun saat Tribunjogja.com mendatangi rumahnya, yang bersangkutan enggan menemui awak media ketika itu.
Menurut Nur, Gutomo dan istrinya dikenal jarang bergaul dengan warga sekitar.
Keduanya, juga nyaris tak pernah mengikuti kegiatan kemasayarakatan.
“Hanya beberapa kali saja waktu awal-awal Pak Gutomo mulai mengontrak tiga tahun lalu, setelah itu jarang terlihat,” kata Nur.
Gutomo sendiri dikenal warga berprofesi sebagai pembuat anak panah.
Baca: Link Live Streaming Semifinal Thailand Open 2018 - 5 Wakil Indonesia Berlaga, Ayo Dukung!
Bahkan warga melihat sendiri Gutomo memproduksi anak panah di rumahnya.
Setahu warga, anak panah buatan Gutomo yang juga dijual secara online kabarnya dipakai untuk olahraga panahan.
Tapi, warga tak pernah tahu siapa pembelinya.
Kabarnya, sejumlah anak panah buatan Gutomo ini juga ikut disita saat penangkapan kemarin beserta sebuah senapan angin dan senapan pelontar anak panah.
“Setahu saya cuma itu saja yang disita. Makanya warga kemarin lega meski sempat khawatir ada bahan peledak di rumah Pak Gutomo,” kata Nur.
Selain melakukan penangkapan di Pleret, info yang didapat Densus 88 Mabes Polres juga mengamankan seorang pria bernama Teming yang tinggal di Mrisi RT 08 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Berurutan, penangkapan juga dilakukan di daerah Sleman tepatnya Cebongan.
Kapolres Bantul, AKBP Sahat M Hasibuan ketika dikonfirmasi tak bisa memberikan informasi secara detail mengenai rentetan penangkapan terduga teroris di wilayahnya.
“Informasi penangkapan memang ada. Tapi kami tidak mengetahui detailnya karena langsung ditangani Mabes Polri,” kata Sahat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kesaksian Warga saat Gutomo Dibawa Anggota Densus 88,