Geisha 'Wanita Penghibur' Jepang, Makin Tua Justru Makin Mahal 'Harganya'

Geisha, dikenal juga sebagai wanita penghibur jepang ini selain memiliki paras cantik, mereka juga harus berprilaku sopan

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase
Geisha 

TRIBUNJAMBI.COM - Jika kamu mendengar kata Geisha, pastinya langsung terbayang sesosok wanita Jepang yang cantik dengan riasan wajah putih dengan warna bibir merah cabai.

Geisha, dikenal juga sebagai wanita penghibur jepang ini selain memiliki paras cantik, mereka juga harus berprilaku sopan dan menyenangkan.

Baca: Ingat Qory Sandioriva? Putri Indonesia 2009 yang Menikah dengan Ramon Tanpa Restu, Kabarnya Kini

Namun, sebenarnya profesi geisha tak sama dengan wanita penghibur yang sekaligus menemani tidur para tamunya.

Geisha dulu tercipta murni untuk menghibur, maka dari itu mereka tak hanya punya kulit mulus dan wajah berseri tapi juga kemampuan seni tingkat tinggi.

Para geisha ini harus bisa menari, memainkan alat musik, menyanyi dan berpengetahuan luas agar bisa menemani tamu-tamu mereka berbincang dengan berbagi topik pembahasan.

Geisha
Geisha (Gion Hatanaka)

Mengingat geisha, mungkin Anda langsung membayangkan riasan wajah putih dan lipstik merah cabai mewarnai bibir mereka.

Ternyata, riasan wajah itu tak berlaku untuk semua geisha.

Baca: Mulai Video Viral Hingga Mutasi AKBP Yusuf, Ini 5 Fakta Oknum Polisi Tendang Ibu-ibu

Gadis kecil Jepang yang cantik dan berasal dari keluarga tak mampu biasanya akan dititipkan ke asrama geisha untuk dididik menjadi wanita penghibur.

Anak-anak ini baru berusia 13 tahun dan sedang dalam masa puber mereka.

Mereka belum disebut geisha, tapi maiko. Maiko inilah yang wajib mengenakan riasan wajah putih yang tebal dan berbagai ornamen lukis wajah yang lain.

Maiko Maica
Maiko Maica ( (Kyoto))

Ini untuk melindungi dan membedakan mereka dari seniornya, geisha sungguhan.

Gadis-gadis di bawah umur ini belum berhadapan langsung dengan tamu dan mereka masih dalam masa pelatihan hingga siap untuk 'disuguhkan'.

Cat wajah putih ini sekaligus juga simbol dari pengalaman.

Baca: Cristiano Ronaldo Pindah ke Juventus, Dikabarkan Satu Juta Orang Ikut Tinggalkan Real Madrid

Makin minim pengalamannya, maka cat wajah putih ini masih tetap tebal dan harus digunakan dalam semua acara.

Bagi geisha dewasa dan punya jam terbang tinggi, aturan riasan wajah mereka sedikit lebih longgar.

Geisha dewasa boleh keluar dan menemui tamu dengan wajah asli mereka dan riasan tipis yang sederhana.

Dengan sistem ini, para geisha dewasa juga jauh lebih dihargai daripada geisha muda.

Geisha Dewasa
Geisha Dewasa ()

Beberapa geisha mencapai masa kejayaan mereka dan mendapat popularitas terbesar justru saat usia mereka sekitar 50 tahun.

Dalam kehidupan geisha, mereka percaya bahwa mereka akan menjadi lebih cantik dan pesonanya makin matang seiring mereka tumbuh dewasa.

Makin tua seorang geisha, wajah mereka makin terbuka tanpa riasan dan menampilkan kepolosan serta kecantikan asli geisha.

Biasanya para geisha diperbolehkan melepas riasan mereka setelah berusia 30 tahun.

Baca: Ssssttt Agar Tak Ketahuan, Begini Cara Sembunyikan Percakapan di WhatsApp

Sejak saat itu, mereka juga belajar untuk mengeluarkan pesona alami mereka dalam memikat para tamu.

Geisha diperbolehkan untuk pensiun jika mereka telah menikah tapi juga tetap boleh bekerja jika mereka menginginkannya.

Geisha tertua yang masih bekerja di Jepang hingga hari ini berusia 94 tahun dan memulai debutnya sejak usia 16 tahun.

Meski sudah tua, nyatanya geisha 94 tahun ini malah khusus menangani politisi atau pebisnis yang sangat kaya dan menerima bayaran yang jauh lebih mahal dibandingkan geisha yang lebih muda.

Jadi, khusus wanita geisha, makin tua dan banyak pengalamannya justru makin mahal tarifnya! (Intisari Online)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved