Fakta Gerhana Bulan Terlama Abad 21, Catat Waktu dan Tanggalnya, Bisa Lihat Peristiwa Langit Lainnya
Fenomena alam gerhana bulan total kembali menyambangi langit Indonesia. Gerhana bulan total ini akan berlangsung Sabtu, 28 Juli 2018 mendatang.
Jika dibandingkan dengan Bulan saat berada pada jarak terdekat dari Bumi, piringan Bulan akan tampak 11,2% lebih kecil.
Meskipun piringan Bulan tampak lebih kecil, tidak banyak perbedaan yang bisa dilihat oleh pengamat.
Efek dari terjadinya Gerhana bulan saat bulan purnama apogee, durasi gerhana bulan total pun jadi jauh lebih lama. Untuk GBT 28 Juli 2018, durasi total akan berlangsung selama 1 jam 42 menit 57 detik, sedangkan GBT 31 Januari 2018 saat Bulan di perigee, durasinya hanya 1 jam 16 menit 4 detik.
GBT paling lama sebelum 21 Juli 2018 adalah GBT 16 Juli 2000 yakni selama 01 jam 46 menit 24 detik yang sekaligus GBT terlama abad 20. Durasi total terpanjang berikutnya adalah GBT 9 Juni 2123 dengan durasi 1 jam 46 menit 6 detik yang juga GBT paling lama di abad 22.
Kemiripannya, ketiga gerhana tersebut terjadi saat Bulan melintasi pusat umbra Bumi di bulan Juni – Juli saat Bumi sedang berada di area titik terjauhnya dari Matahari, dan Bulan juga sedang berada di area titik terjauh dari Bumi.
Berdasarkan Hukum ke-3 Kepler, dalam lintasan elips, sebuah benda bergerak lebih cepat saat berada dekat pusat massa dan lebih lambat saat jauh dari pusat massa.
Nah, ketika Bulan sedang berada di apogee, jarak yang jauh menyebabkan Bulan yang pirngannya jadi tampak lebih kecil ini akan bergerak lebih lambat melintasi umbra Bumi.
Selain itu, posisi Bumi yang sedang berada di aphelion atau titik terjauh dari Matahari juga menyebabkan umbra Bumi mencapai panjang dan lebar maksimum. Karena itu, butuh waktu lebih lama bagi Bulan untuk ke luar dari bayang-bayang inti Bumi.
Gerhana Bulan Total 28 Juli dari Indonesia
GBT 28 Juli 2018 secara umum dapat diamati dari Amerika Selatan, Eropa, Asia, Australia, Afrika, Lautan Atlantik, Lautan Hindia dan Antartika. Pengamat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan gerhana bulan.
Akan tetapi, kita tidak bisa menyaksikan seluruh proses gerhana. Gerhana akan dimulai lewat tengah malam dan Matahari sudah terbit sebelum gerhana berakhir.
Untuk sebagian wilayah Papua, puncak gerhana Bulan tidak dapat diamati seluruhnya karena Bulan sudah terbenam.
Wilayah Indonesia timur dan tengah masih bisa menyaksikan puncak gerhana akan tetapi proses akhir gerhana sebagian tak bisa diamati karena Bulan sudah terbenam atau terlalu rendah di horison.
Wilayah Indonesia barat masih cukup beruntung karena fajar menyingsing saat Bulan sudah ke luar dari bayang-bayang inti Bumi.
Untuk GBT 28 Juli, Bulan akan mulai memasuki bayangan Bumi pukul 00:14 WIB dan menghabiskan waktu 3 jam 54 menit dalam umbra Bumi.