Dataran Tinggi Dieng 'Diserbu' Bun Upas, Bagaimana Fenomena 'Embun Racun' ini Terjadi?
Embun beku hadir menghampiri dataran Dieng, Jawa Tengah buat masyarakat dikejutkan oleh fenomena embun beku pada Jumat (6/7) dini hari.
Berdasarkan pengamatan cuaca di Stasiun Geofisika Banjarnegara (ketinggian 608 mdpl), tercatat suhu udara rata-rata dalam 4 hari terakhir (1–4 Juli) berkisar antara 20,7 – 23,4 derajat celsius dan suhu minimum dapat mencapai 18,2–19,2 derajat celsius.
Dengan asumsi bahwa setiap kenaikan ketinggian 100 m terjadi penurunan suhu 0,5 derajat celsius, maka di daerah Dieng yang memiliki ketinggian sekitar 2065 mdpl, diperkirakan suhu udara rata-rata dalam 4 hari terakhir (1–4 Juli) berkisar antara 13,7–16.4 derajat celsius dan suhu minimum dapat mencapai 11,2–12,2 derajat celsius.
Baca: Wow! 3 Fakta Unik Rumah Cristiano Ronaldo Jika Membela Juventus, Sewanya Sampai Rp600 Juta Sehari!
Perlu diketahui bahwa tanah lebih mudah menyerap panas dan lebih mudah melepaskan panas.
Ditambah dengan topografi Dieng yang berupa dataran tinggi, kondisi ini berdampak suhu udara dapat mencapai nol derajat celcius dan menyebabkan uap air atau embun membeku.
“Masyarakat Jawa mengenalnya dengan istilah ‘Musim Bediding’ dimana terjadi perubahan signifikan suhu di awal musim kemarau. Akibat langsung dari perubahan suhu udara tersebut adalah munculnya fenomena embun es di Dieng, yang dikenal masyarakat dengan istilah ‘bun upas’ atau embun beracun,” ujar Setyoajie.
Butiran embun yang melapisi tanaman dan rerumputan berubah mengkristal serupa es batu.
Hamparan tanaman hijau di perkebunan warga berubah memutih bak salju di negeri empat musim.
Embun beku kali ini terbentuk cukup tebal. Fenomena alam ini bahkan mencakup wilayah cukup luas.
Baca: Balas Cemoohan, Penjaga Gawang Liverpool ini Pamerkan Liburan Mewahnya
Dikutip dari Tribun Jateng, Selain muncul di seputar kawasan Candi Arjuna Dieng Banjarnegara, fenomena langka ini juga muncul hingga kawasan wisata Bukit Sikunir di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar Wonosobo.
"Mulai dari Sikunir, Dieng, kena semua,"kata Bukhori, warga Desa Sembungan Wonosobo
Fenomena embun beku ini ditandai dengan penurunan suhu hingga minus 5 derajat celcius.
Gejala bun upas sebetulnya telah disadari warga sebelumnya.
Masyarakat Dieng mensinyalir gejala alam yang menandai munculnya fenomena tahunan itu.
Menurut Bukhori, sejak tiga hari lalu, suhu di dataran tinggi Dieng amat panas.
Kemudian cuaca berubah mendung kehitaman, namun tiada angin berhembus kencang.
Baca: Santri Ini Mau Bikin Kalung dari Proyektil, Peluru Meledak Saat Dipukul, Kena Pelipis