9 Fakta Meninggalnya Mahasiswi ITB Sartika Tio Silalahi di Kamar Kos
Sartika berasal dari Tarutung dan merupakan siswa berprestasi alumni dari SMAN 1 Tarutung.
Padahal, dalam opini Nestor, anak-anak muda yang hidup kos di kota, sebenarnya kehilangan sesuatu.
Kehilangan suasana dan perhatian keluarga. Ada rasa sepi, tidak bisa berbicara, atau curhat kepada keluarga.
Karena itu, ketika berada di rantau, sebenarnya justru sangat butuh teman, sahabat, dan lingkungan yang bisa mengisi kekosongan itu.
“Logisnya, teman-teman koslah yang mengisi kekosongan itu,” tulis Nestor.
Selain itu, para orangtua juga harus memperhatikan rumah kos yang dihuni anaknya.
Suasana rumah kosnya seperti apa. Pemilik rumah kos seperti apa. Kira-kira temannya bisa bergaul dengan siapa. Dan lain-lain.
Nestor menilai, orangtua juga sering sama egois. Dia merasa punya uang, mencari tempat kos mahal, fasilitasnya lengkap, agar orang melihat anaknya itu anak orang mampu, tidak butuh orang lain.
“Tanpa sadar, itu sebenarnya menjerumuskan si anak ke kesepian yang dalam, meski hidupnya tampak enak,” tulis Nestor.
Mencari indekos
Mahasiswa yang berasal dari luar daerah, biasanya tinggal di rumah indekos. Namun, sebaiknya mahasiswa harus pilih-pilih tempat kos yang baik, aman dan nyaman.
Sedang mencari kos-kosan? Sebaiknya kalian mempertimbangkan lokasi yang tepat.
Faktor nyaman itu terbilang relatif, tergantung dari kalian sendiri dan fasilitas yang disediakan kos-kosan.
Kalau faktor aman ini yang tak bisa diganggu gugat.
Baca: Santri Ini Mau Bikin Kalung dari Proyektil, Peluru Meledak Saat Dipukul, Kena Pelipis
Makanya kami anjurkan kalian tidak pilih lokasi kos di 5 lokasi di bawah ini:
1. Jauh dari sekolah atau kampus