Beredar Rekaman Suara Penumpang KM Lestari Maju Terjebak di Dalam Kapal, Dramatis! Begini Akhirnya
Saat itu, penumpang KM Lestari Maju yang masih selamat tengah dievakuasi oleh petugas menggunakan kapal nelayan berkapasitas tiga orang
TRIBUNJAMBI.COM - Musibah kapal feri kapal motor (KM) Lestari menjadi perhatian publik.
Puluahan orang meninggal dunia akibat kejadian tragis yang terjadi pada Selasa ini.
KM Lestari Maju karam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).
Hingga Rabu (4/7/2018) Basarnas Makassar mencatat 33 jenazah sudah berhasil dievakuasi.
Humas Basarnas Makassar Hamsidar menjelaskan proses pencarian dilakukan hingga pukul 02.00 wita, Rabu (4/7/2018).
“Tadi malam 29 korban yang meninggal dan pagi ini, ditemukan 4 lagi jenazah. Jadi total sementara 33 orang. Proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan tim SAR gabungan,” katanya dikutip Tribunjambi.com dari Kompas.com.
Akun Facebook Asbir Tin Biru sedari kemarin terus mengupdate kondisi salah satu anggota keluarganya yang menumpang KM Lestari Maju.
Baca: Hasil Rekapitulasi Rapat Pleno KPU Kota Jambi, Fasha-Maulana Unggul, Ini Jumlah Suara
Ditulis lewat status Facebooknya, sang adik, Ramlah ada di KM Lestari Maju.
"Mohon doanya adik kami Ramlah berada di kapal fery yang naas di selayar.
19 menit lalu kami masih bisa berkomunikasi dan menurut infonya belum tiba kapal penyelamat.
Kondisi penumpang sudah mulai kedinginan.
Semoga semua penumpangnya bisa selamat," tulisnya.
Satu jam berselang, Asbir menuliskan bahwa dirinya sudah tak bisa lagi berkumonikasi dengan sang adik.
Dari komunikasi terakhir, adiknya berada di ruang kapten kapal KM Lestari Maju.
"Saat ini kami sudah tidak bisa berkomunikasi dengan adik kami atas nama Ramlah penumpang KM.
Lestari Maju, komunikasi terakhir dia berada di ruangan kapten dan dalam kondisi kedinginan, 30 menit yang lalu team penyelamat belum tiba di lokasi.
Semoga semua penumpangnya bisa terselamatkan." lanjutnya.
Tak hanya itu, Asbir juga memposting rekaman suara ketika dirinya menghubungi sang adik lewat saluran telepon.
Terdengar di rekaman obroloan menggunakan bahasa daerah.
Baca: Mengenal Pembuat Aplikasi Tik Tok, Pernah Masuk Dalam Daftar Orang Terkaya!
Di sela perbincangan, wanita di balik telepon tersebut bicara sembari menangis.
"Komunikasi update dengan adik kami Ramlah penumpang KM. Lestari pukul 17.44 wita bantuan belum tiba," tulisnya dalam keterangan rekaman suara.
Selang beberapa jam kemudian, Asbir kembali mengabarkan bahwa adiknya masih berada di atas kapal sekitar pukul 18.17 wita.
Saat itu, penumpang KM Lestari Maju yang masih selamat tengah dievakuasi oleh petugas menggunakan kapal nelayan berkapasitas tiga orang.
Baca: Viral Video Diduga Uang Rp 30 Miliar Berhamburan di Laut Saat KM Lestari Maju Dikandaskan
"Pukul 18.17 wita adik kami Ramlah masih berada di atas kapal (ruangan kapten) bersama beberapa penumpanglainnya dalam kondisi yang masih mencekam, team penyelamat hanya ada kapal nelayan (jolloro) dengan kapasitas 3 orang penumpang."
Sekitar pukul 20.52 wita, adiknya masih di atas kapal.
Evakuasi penumpang kala itu terkendala oleh cuaca buruk.
Bahkan, sekoci yang digunakan untuk mengevakuasi sempat terbalik.
"Komunikasi terbaru kami dengan adik Ramlah pukul 20.52 wita dia masih berada diatas kapal, team penyelamat masih sementara terus melakukan upaya evakuasi meskipun terkendala oleh hujan deras dan angin kencang sehingga sekoci team sempat terbalik.
Situasi penumpang diatas kapal kedinginan dan mulai kelaparan, peneranganpun sangat terbatas hanya mengandalkan senter.
Mohon doanya karna masih banyak penumpang yang menunggu untuk segera diselamatkan." tulisnya.
Terakhir, Asbir menuliskan bahwa sang adik telah dievakuasi dalam konsisi selamat.
"Alhamdulillah adik kami Ramlah telah di evakuasi.
Terima kasih atas doa doanya semoga Allah SWT membalas dengan balasan terbaik." tulisnya.
Terkuak Alasan Nahkoda Tenggelamkan Kapal
Tenggelamnya KM Lestari Maju menjadi sorotan publik.
Ternyata, cuaca ekstrim di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan menjadi alasan nahkoda untuk meminggirkan kapalnya ke garis pantai.
Namun sayang, usaha penyelamatan tersebut berujung kecelakaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo.
Ia memastikan bahwa nahkoda telah berpengalaman dan dia berusaha menyelamatkan kapal karena cuaca ekstrim.
"Pada dasarnya nahkoda sudah berpengalaman membawa kapal tersebut. Namun, karena cuaca sangat ekstrim dia mau menyelamatkan kapal dengan dipinggirkan di garis pantai yang kemudian berujung pada kecelakaan tersebut," ucap Agus di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (3/7/2018), dilansir TribunWow dari Kompas.com.
Menurut Agus, KM Lestari Maju tidak kelebihan kapasitas, baik penumpang maupun kendaraan yang diangkutnya.
"Bukan, ini bukan karena kelebihan penumpang. Manifesnya lengkap, semuanya lengkap. Sesuai dengan kapasitas ini. Dari segi penumpang masih memenuhi syarat," ujar Agus.
Dari data manifes diketahui KM Lestari Maju diketahui mengangkut 139 penumpang, 18 kendaraan roda dua, 14 kendaraan roda empat, delapan kendaraan golongan lima, dan delapan kendaraan golongan enam.
Agus juga memastikan KM Lestari Maju juga layak berlayar, meskipun kondisinya sudah cukup tua.
Kapal berusia 30 tahun ini diproduksi pada tahun 1988 oleh Kamishima Shipbuildibf di Hiroshima, Jepang.
"Ini masih layak jalan walupun relatif tua. Cuaca normal bisa berlayar dia. Tapi karena cuaca sangat tidak mendukung maka nahkoda terpaksa mengandaskan kapal," ungkap Agus.
Meski telah berusia 30 tahun, kapal tersebut masih mampu mengangkut hingga 140 penumpang.
Namun Agus memastikan apakah memang kelebihan muatan kendaraan, atau tidak.
"Kalau kapasitas kapal itu 140 penumpang. Untuk kendaraan harus saya cek dulu, tapi enggak rasanya, kendaraan yang ada di atas kapal tidak overload, masih batas aman, standar masih dipenuhi," tambahnya.
KM Lestari Maju merupakan kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan dari Pelabuhan Birra-Pelabuhan Pamatata.
Menurut Tribun-Timur.com, kapal ini memiliki panjang 56,9 meter , tinggi (beam) 9,5 meter, draught 3,15 meter dan berat 749 GT.
Deadweight (DW) kapal ini sekira 699 ton dengan kecepatan mesin 11 knot.
Kapal ini juga memiliki nomor International Maritime Organization (IMO) 8720541
Kategori kapal (Vessel General Cargo Ship) dan dioperasikan oleh PT Pelayaran Lintas Benua yang berkantor pusat di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dulunya KM Lestari Maju merupakan kapal barang, sebelum disewa ASDP Regional IV Selayar tahun 2016.
Sebelumnya jadi kapal penumpang KM Lestari Maju jadi angkutan Semen Gresik di Pulau Kalimantan, Jawa.