Gunung Agung Meletus, NASA Malah Sebut Bisa Selamatkan Umat Manusia, Lho Kok Bisa?

Gunung Agung kembali dilaporkan meletus pada Senin (2/7/2018) malam, Sekitar Pukul 21.04 WITA.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Grid.ID
Gunung Agung Kembali Melrtus 

TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia dihebohkan dengan kabar meletusnya Gunung Agung di Bali.

Gunung Agung kembali dilaporkan meletus pada Senin (2/7/2018) malam, Sekitar Pukul 21.04 WITA.

Warga Bali pun dihimbau tengah siaga satu.

Baca: Hai Ladies! Jangan Pernah Lakukan 4 Hal ini Pada Organ Intimmu Bila Tidak Mau Menyesal

Menurut data PVMBG, erupsi tersebut menyebabkan tinggi kolom abu teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut).

Namun jika warga Bali dan seluruh Indonesia was-was dengan aktivitas Gunung Agung yang kian meningkat, para peneliti dan ilmuwan NASA justru sebaliknya.

Menurut mereka, meletusnya Gunung Agung itu berpotensi menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.

Baca: Hai Ladies! Jangan Pernah Lakukan 4 Hal ini Pada Organ Intimmu Bila Tidak Mau Menyesal

Kok begitu?

Hal tersebut diucapkan pada Februari 2018 silam.

NASA berharap bisa memanfaatkan gunung berapi yang meletus di pulau itu—ya benar, Gunung Agung—untuk mempelajari efek lebih lanjut.

Para peneliti itu berharap, dengan melacak letusan Gunung Agung, mereka bisa tahu lebih banyak tentang bagaimana bahan kimia yang dilepaskan ke atmosfer bisa digunakan untuk melawan perubahan iklim.

Baca: Ternyata Begini Alasan BPOM Melarang Produk Kental Manis Gunakan Kata Susu

Setelah Gunung Agung bangun dari tidur dan kemudian meletus pada akhir November tahun lalu, secara konsisten gunung itu menuangkan uap dan gas ke atmosfer.

Fenomena ini cukup khas meskipun beberapa gunung berapi begitu kuat sehingga bisa menyebabkan apa yang dikenal dengan “musim dingin vulkanik”.

Letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah yang tercatat terjadi di Gunung Tambora pada 1815.

Letusan ini menyebabkan “Tahun Tanpa Musim Panas”, menyebabkan turunnya salju di Albany, New York, pada Juni setahun berikutnya.

Baca: Kisah Tragis Kenji Nagai, Jurnalis yang Masih Sempat Ambil Foto Sebelum Ditembak dari Jarak Dekat

Letusan ini juga menghancurkan tanaman pangan, membuat orang-orang kelaparan, dan rupanya mengilhami Mary Shelley untuk menulis Frankenstein.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved