5 Tempat Makan Enak dan Murah di Jogja, Liburan Bisa Hemat, Rasanya Lezat

Liburan ke Jogja? Wow pasti seru deh, beragam tempat wisata mulai dari wisata alam hingga budaya ada di sana.

Editor: bandot
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Sate Kere 

Keberadaan tomat dan daun loncang tersebut semakin menambah segar hidangan soto.

Menyantap soto akan semakin nikmay didampingi lauk, seperti tempe goreng, bakwan, tahu isi, kepala ayam.

Selain menyediakan soto ayam, warung tersebut juga menyediakan nasi rames.

4. Gulai Sapi Pak Triyono

Warung makan di kawasan Bumijo Tengah, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta setiap harinya selalu ramai didatangi pembeli.

Adalah menu gulai daging sapi yang membuat pelangganya selalu datang kembali ke warung tersebut.

Tempat makan tersebut bernama warung makan Pak Triyono, sesuai dengan nama pemiliknya. Dijelaskan Triyono (44), berjualan nasi gulai adalah usaha yang diwariskan oleh bapaknya.

"Bapak dulu berjualan gulai sejak tahun 1957, dan saya mulai meneruskan usaha ini sekitar tahun 1999. Selain gulai, warung ini juga menyediakan soto sapi, serta sego jangan, dan semua menu ini telah ada sejak bapak yang berjualan," ceritanya.

Ketika anda memesan seporsi nasi gulai, anda akan mendapatkan sepiring nasi yang di atasnya disiram dengan kuah gulai beserta irisan daging sapi dan diberi taburan bawang goreng di atasnya.

Rasa kuah yang gurih dengan tekstur daging sapi yang empuk adalah kesan pertama saat anda mencicipi hidangan yang satu ini.

Beragam bumbu yang didominasi oleh jenis rempah seperi serai, daun salam, kunyit, merica, bawang merah, bawang putih, yang dimasak dalam santan membuat gulai Pak Triyono ini terasa mantap.

Kuah gulai berwarna kuning tidak terlalu banyak disiram ke nasi sehingga saat menyantap nasi gulai ini tidak terasa enek.

Selain memiliki rasa masakan yang nikmat, warung tersebut selalu ramai karena harga makanannya sangat terjangkau.

5. Sate Kere

Di daerah Godean Yogyakarta, tepatnya di Jalan Goden km 7, dusun Gesikan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Goden, Kabupaten Sleman terdapat sebuah warung sederhana yang menjual kuliner unik dan cukup terkenal di Yogyakarta, yakni Sate Kere.

Dalam bahasa Jawa, kere berari miskin. Walaupun mempunyai nama kere, tetapi rasa dari hidangan ini jauh dari kata kere.

Disebut sate kere karena harganya yang sangat murah, jadi siapapun bisa menikmatinya, termasuk orang kere sekalipun.

Tidak hanya namanya saja yang unik, sate ini pun cukup unik jika dibanding dengan sate yang pada umumnya ada. Sate kere menggunakan daging sapi.

Sate Kere
Sate Kere (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Menurut penjualnya, Samijo (45), daging yang digunakan adalah daging sapi kualitas nomor dua.

"Setiap penyembelihan sapi, ada bagian dagingnya yang banyak tercampur gajih (lemak). Daging itu yang kami buat jadi sate kere," ujarnya.

Meskipun daging yang digunakan memiliki banyak gajih, tetapi sate kere rasanya tidak ngendal di tenggorokan saat dinikmati. Berbeda dengan kebanyakan olahan gajih yang rasananya "enek" saat dimakan.

Berbeda dengan kebanyakan sate lainnya yang menggunakan sambal kecap ataupun sambal kacang, sate ini tidak menggunakan kedua sambal tersebut.

Sebelum di bakar, daging sapi yang telah ditusukan ke tusuk sate yang terbuat dari batang bambu, dilumuri dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, merica, gula jawa, dan beberapa bumbu lainya.

Setelah dibumbui kemudian sate langsung dibakar tanpa ada proses perebusan dagingnya terlebih dahulu. Meskipun tidak direbus, daging sate kere cukup empuk.

Penggunaan gula jawa menjadikan rasa sate ini didominasi manis gurih, khas cita rasa Yogyakarta.

Sate kere tersebut disajikan bersama lontong yang disiram dengan sayur tempe berkuah santan.

Sayur tempe tersebut memiliki rasa yang cukup pedas sehingga sangat cocok disantap bersama sate sapi yang berasa manis gurih.

Adapun satu porsi sete kere berisi lima tusuk sate. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved