Mau Tahu Cara Mengitung Bulan Untuk Menetapkan Idul Fitri, Simak Penjelasan Berikut

Inilah rahasia bagaimana menghitung bulan untuk menetapkan awal bulan puasa dan hari Lebaran. Terdapat 305 tempat di Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Shutterstock
Suhu udara di sepanjang bulan Ramadhan di sebagian besar wilayah Arab Saudi bisa mencapai 65 derajat celsius. 

Mereka  berusaha melihat bulan sabit tersebut pada tanggal 29 bulan Sya'ban (nama bulan . sebelum bulan Ramadhan) setelah saat matahari terbenam, sebab bulan sabit pertama akan nampak di sekitar arah matahari terbenam.

Jika bulan sabit tersebut nampak, maka malam itu dan keesokan harinya dihitung sebagai tanggal satu bulan Ramadhan.

Namun jika bulan sabit itu tidak dapat dilihat, maka keesokan harinya dihitung sebagai tanggal 30 bulan Syaban. Puasa Ramadhan dimulai sejak lusanya, tanpa melakukan usaha melihat bulan lagi.

Baca: Joan Mir, Rookie yang Garang dan Cerdas Pengganti Iannone di Suzuki

Sering pula, usaha "mengintip" bulan ini dilakukan sejak dua hari sebelum tibanya bulan Ramadhan dengan maksud siapa tahu perhitungan tanggal mereka keliru dan bulan sudah muncul lebih awal daripada yang mereka perkirakan.

Usaha ''mengintip” bulan sabit ini, dalam Islam, dikenal dengan istilah rukyat hilal. Hilal adalah istilah bahasa Arab untuk bulan sabit yang timbul di awal bulan.

Kepastian masuknya Ramadhan diumumkan ke seluruh negeri secara lisan dan berantai. Pada saat masyarakat Islam masih belum tersebar luas, mereka dapat memulai dan mengakhiri Ramadhan secara bersama-sama, sebab berita tersebut dengan mudah dapat menjangkau seluruh masyarakat.

Namun ketika Islam telah tersebar luas maka timbullah permasalahan sejauh mana berlakunya berita berhasilnya rukyat hilal tersebut. Ada ulama yang berpendapat bahwa hasil rukyat hilal tersebut hanya berlaku lokal, sekitar 90 km.

Alasannya, kemungkinan untuk dapat melihat hilal selalu didahului oleh daerah-daerah yang lebih barat. Bisa terjadi, hilal sudah dapat dilihat di daerah sebelah barat namun mungkin belum terlihat dari daerah sebelah timurnya, sebab masih di bawah ufuk.

Baca: Rayakan Ulang Tahun, Adik Ayu Ting Ting Ini Tampil Cantik dan Anggun, Wow!

Berlakunya hasil rukyat dianalogkan kepada jarak perjalanan yang membolehkan seseorang melakukan salat qashar, yaitu sekitar 90 km. Artinya, jika di suatu tempat hilal sudah dapat terlihat, maka maksimum 90 km daerah sebelah timurnya harus memulai atau mengakhiri puasa Ramadhan sama seperti daerah yang telah berhasil melihat hilal tadi.

Ulama lainnya berpendapat bahwa berlakunya hasil rukyat mengikat kepada seluruh umat Islam yang tinggal di suatu negara. Alasannya, hasil rukyat hilal baru mempunyai kekuatan hukum jika telah dikukuhkan oleh kadi atau pemerintah.

Oleh karena itu, hasil rukyat harus berlaku untuk semua wilayah kekuasaan kadi atau pemerintah tersebut.

Pendapat lainnya lebih luas lagi. Hasil rukyat harus berlaku untuk setiap kaum muslimin yang menerima kabar tersebut di mana pun ia berada dan dari bangsa apa pun ia berasal. Pendek kata, pendapat ini memberlakukan hasil rukyat untuk seluruh dunia.

Alasannya, Nabi memerintahkan melihat hilal kepada kaum muslimim secara umum, tidak terikat oleh daerah dan bangsa.

Baca: Polda Jambi Laksanakan Kegiatan Anjangsana, Kunjungi Anggota yang Sakit Permanen

Menghitung bulan

Setelah ilmu astronomi dan matematika dipelajari bahkan dikembangkan oleh orang Islam, kaum muslimin mukti memanfaatkan ilmu-ilmu tersebut untuk kepentingan penentuan Ramadhan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved